Ada Dugaan Acara Harlah Muslimat NU Dipolitisir, Khofifah: Tak Ada yang Patut Dicurigai

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengakui, tidak ada yang bisa menutup potensi politisasi dalam acara Harlah Muslimat NU.

Meski begitu, dia juga menegaskan tidak ada yang perlu diduga sebagai politisasi juga karena menyebut tidak ada alat peraga kampanye (APK) dalam acara ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Siapa yang bisa menutup dugaan-dugaan itu? Apa yang ada di dalam prosesi ini? Apa ada simbol-simbol? Apa ada logo-logo atau ada apa yang patut diduga? Yang kalau misalnya tausiah Islam, isinya bagaimana orang ini baik baik baik gitu,” kata Khofifah di GBK Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/1/2024).

“Kemudian tausiah NU, saya rasa ndak ada sesuatu yang patut dicurigai, kecuali yang memang hatinya curiga,” tambah dia.

Dalam Harlah Muslimat NU, dilakukan pembacaan Al Qur’an sampai khatam sejak pukul 00.00 WIB dini hari tadi.

Acara dilanjutkan dengan salat Tahajud, salat Subuh, lalu Istighotsah, tahlil, dan doa khatamil Al Qur’an.

Hadir pula dalam acara ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang sempat memberikan sambutannya kepada para warga Muslimat NU.

Jokowi Bicara Pemilu

Jokowi mengingatkan agar masyarakat tidak boleh saling menghujat dan saling menghina dalam Pemilu dan Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara Harlah ke-78 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (20/1/2024).

Di hadapan ribuan jemaah Muslimat NU, Jokowi menyampaikan, jika adanya perbedaan pilihan dan pendapat di Pemilu 2024 tidak lantas dijadikan untuk ajang saling menghujat.

“Bapak, ibu sekalian ibu-ibu Muslimat NU sebentar lagi kita akan pemilu, pemilihan presiden dan legislatif proses pemilu sangat penting dan sangat menentukan. Tetapi kita tidak ingin gara gara pemilu gara-gara beda pendapat beda pilihan justru kita saling menghujat tidak boleh, benar?,” kata Jokowi.

“Benar,” jawab jemaah Muslimat NU yang hadir.

Menurutnya, jangan mau jika masyarakat termasuk para jemaah Muslimat NU untuk diadu domba dalam Pemilu 2024.

“Sesama tetangga tidak saling sapa tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling bicara tidak boleh. Sesama warga saling berkelahi juga tidak boleh tidak. Jangan mau kita diadu domba seperti itu jangan mau kita dibentur bentukan seperti itu jangan mau kita dipecah belah seperti itu,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, jika yang paling penting kekinian adalah bagaimana menjaga persatuan bangsa.

“Setuju ibu-ibu karena apa? Karena yang lebih penting dari semua itu adalah keutuhan bangsa persatuan bangsa kerukunan bangsa, betul?, Ibu-ibu setuju?,” pungkasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *