Namanya Disebut Gibran, Tom Lembong: Saya 7 Tahun Bikin Contekan Ayahnya!

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Nama Tom Lembong kerap disebut calon wakil presiden nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka saat terlibat debat dengan calon wakil presiden nomor urut 01 Muhaimin Iskandar dalam Debat Keempat Cawapres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum di Jakarta Convention Center, Ahad (21/1).

Thomas Trikasih Lembong disebut Gibran kerap menggaungkan istilah baterai kendaraan listrik jenis LFP atau lithium ferrophosphate ketimbang baterai berbasis nikel.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Gus Muhaimin, Paslon nomor 1 dan timsesnya sering menggaungkan LFP, LFP, saya gak tau ini pasangan 1 ini anti nikel atau gimana? mohon dijelaskan?” tanya Gibran ke Cak Imin dalam Debat Cawapres di JCC, Jakarta, dikutip Senin (22/1/2024).

Gibran pun menyebut orang yang menjadi bagian dari tim sukses capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu kerap membuat kebohongan publik karena menyebut Tesla tidak menggunakan nikel untuk kendaraan berbasis baterai listriknya.

“Saya nggak tahu ya Pak Tom Lembong dan Timses sering nggak diskusi sama Cawapresnya? masak Cawapres gak paham? aneh loh. Saya jelaskan sekali lagi, lithium fero fosfat itu adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang gak mau pakai nikel, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus juga anti nikel?” tukas Gibran.

Dalam program Your Money Your Vote CNBC Indonesia edisi Debat Cawapres 2024, Tom Lembong merespons sebutan namanya tersebut yang sering disampaikan Gibran selama debat. Ia menganggap Gibran tengah rindu padanya karena dulu saat masih dipemerintahan sering membantu ayahnya, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pidato.

“Ya saya sangat apresiasi ucapan Mas Gibran berkali-kali sebut nama saya, tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden dan saya bisa mendeteksi sebuah rasa rindu,” kata Tom.

“Saya sudah tidak lagi di situ untuk memberi masuk-masukan berkualitas tapi sekarang yang menerima manfaat dari masukan saya adalab Pak Anies dan Pak Muhaimin, jadi saya sangat mengapresiasi,” tegasnya.

 

Lalu siapa Tom Lembong?

Tom Lembong merupakan Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024. Selama ini ia dikenal sebagai ekonom, dan pernah menjabat sebagai menteri.

Seperti dikutip dari laman resmi International Institute for Strategic Studies, pria kelahiran 1971 itu pernah menempuh pendidikan di Harvard University pada tahun 1994 di program studi Arsitektur dan Desain Perkotaan. Setelah menyelesaikan pendidikan di Harvard, Tom Lembong menerima gelar Bachelor of Arts.

Satu tahun setelah lulus pada 1995, Tom Lembong memulai karir di Divisi Ekuitas Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd. Kemudian pada tahun 1999 sampai 2000 dia bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia.

Karir Tom Lembong di bidang keuangan dan ekonomi pun semakin menonjol ketika ditunjuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Jabatan itu diembannya dari tahun 2000 sampai 2002.

Setelah itu, Tom bekerja di Farindo Investments dari tahun 2002 hingga 2005. Di tahun berikutnya pada 2006, Tom Lembong menjadi salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan managing partner di Quvat Management Pte.Ltd yakni perusahaan dana ekuitas.

Ia juga pernah menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha layar Prima Tbk mulai tahun 2012 sampai 2014. Di Agustus 2015, Tom masuk ke dunia pemerintahan dengan menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia sampai Juli 2016.

Sebenarnya, Tom Lembong terjun ke dunia politik pertama kali pada tahun 2013. Kala itu ia menjabat sebagai penasihat ekonomi Gubernur DKI Jakarta kala itu, Joko Widodo (Jokowi).

Kemudian menjadi penulis pidato untuk Jokowi mulai saat menjabat sebagai gubernur sampai pada masa jabatan pertama sebagai presiden. Pidato hasil tulisan Tom untuk Jokowi yang paling ikonik adalah pidato ‘Game of Thrones’ pada pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 dan pidato ‘Thanos’ di Forum Ekonomi Dunia.

Kemudian pada bulan Juli tahun 2016 sampai Oktober 2019, Tom Lembong menjabat sebagai kepala badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dia kemudian menjabat sebagai penasihat Internasional Institut Kajian Strategis Internasional (IISS) di London dan Internasional Plastic Omnium di Perancis.

Keberpihakan ke Anies, dimulai tahun 2021. Kala itu Tom Lembong kemudian ditunjuk oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *