Cucu Pendiri NU Menyangkan Pernyataan Khofifah yang Samakan Prabowo dan Gibran dengan Sahabat Nabi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Cucu pendiri NU Bisri Syansuri, KH Abdussalam Shohib yang akrab disapa Gus Salam menyayangkan pernyataan Khofifah Indar Parawansa terkait menyamakan Prabowo dan Gibran dengan sahabat Nabi.

Sebelumnya telah diberitakan oleh Tribun Jatim Network, telah viral video Khofifah di media sosial (Medsos) TikTok yang menyamakan Prabowo dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Gibran dengan Sayyidina Ali bin Abi Tholib.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Gus Salam yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al Risalah Mambaul Maarif Denanyar, Kabupaten Jombang ini menilai, bahwa pernyataan Khofifah tersebut kurang tepat dan berlebihan.

“Saya kira kurang tepat. Kita itu kan menyamakan seseorang pemimpin karena sifatnya yang baik. Terlebih kalau dalam istilah fiqih itu, menyamakan ada yang namanya wajasabah atau sisi bersamaan yang paling kuat,” ujar Gus Salam kepada SURYA.CO.ID, Sabtu (27/1/24).

“Nah sekarang jika ingin menyamakan Prabowo dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq itu dari sisi apanya,” imbuh dia.

Karena, lanjut Gus Salam, Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah orang yang sangat sederhana, mau mendistribusikan seluruh hartanya untuk perjuangan Islam dan pastinya bisa mengaji.

“Sehingga saya kira itu berlebihan, tidak proposional untuk menyamakan Prabowo dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jauh dari ekspestasi. Terlebih, jika melihat track record-nya Prabowo pernah terlibat penculikan dan pengkhianatan reformasi. Maka dari itu, hal ini kan kurang tepat,” ungkap Gus Salam.

Pun demikian juga dengan Gibran yang disamakan dengan Sayyidina Ali bin Abi Tholib. Ini sama dari sisi apanya?

“Apalagi beliau menyamakan Gibran dengan Sayyidina Ali setelah Gibran melakukan tindak tanduk yang kurang etis saat debat Cawapres. Pasalnya, Sayyidina Ali terkenal dengan kesederhanaannya dengan keilmuannya,” katanya.

Sebagai seorang tokoh nomor 1 di Jatim, Gus Salam berharap agar Khofifah tidak berlebihan.

“Jangan begitulah. Monggo kita dukung pemimpin yang kita inginkan dengan pakai akal sehat, proposional dan tidak berlebihan,” tuturnya.

Gus Salam juga berharap Khofifah mau melakukan klarifikasi atas pernyataan tersebut.

“Minimal harus klarifikasi, dia itu menyamakannya dari sisi apa,” tandasnya.

Sementara itu, terpisah, Jubir AMIN Jatim, Fauzan Fuadi menganggap dukungan Khofifah kepada Paslon nomor urut 2 sudah membabi buta.

“Jangan begitulah. Monggo kita dukung pemimpin yang kita inginkan dengan pakai akal sehat, proposional dan tidak berlebihan,” tuturnya.

Gus Salam juga berharap Khofifah mau melakukan klarifikasi atas pernyataan tersebut.

“Minimal harus klarifikasi, dia itu menyamakannya dari sisi apa,” tandasnya.

Sementara itu, terpisah, Jubir AMIN Jatim, Fauzan Fuadi menganggap dukungan Khofifah kepada Paslon nomor urut 2 sudah membabi buta.

“Saya kira itu narasi yang njomplang. Sangat-sangat berlebihan,” katanya.

Fauzan menjelaskan, ketangguhan dan loyalitas Abu Bakar Ash-Shiddiq di kala mendampingi Rasulullah tidak mungkin ada padanannya untuk dunia politik hari ini. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan Prabowo yang dianggapnya sering melemparkan narasi jelek.

“Dalam suka dan duka, beliau (Sahabat Abu Bakar) tetap setia bersama Kanjeng Nabi. Sangat alim dan ahli ibadah. Tutur katanya lembut dan tidak pernah berkata kotor,” jelas Fauzan.

Lebih dari itu, kata Fauzan, sosok Gibran yang diidentikkan dengan Ali bi Abi Tholib juga sudah tidak masuk akal, bahkan tidak ketemu benang merahnya.

Ali bin Abi Tholib seorang cendikiawan, menjunjung tinggi standar etika, ditambah lagi tidak haus akan kekuasaan.

“Beliau (Sahabat Ali bin Abi Thalib) kalau mau melanggar etik, sesudah kepemimpinan Rasulullah, beliau bisa saja menjadi Khalifah pertama pengganti Rasulullah, bukan Sayyidina Abu Bakar. Tapi beliau punya standar etika tinggi,” paparnya.

Dengan nama besarnya, seharusnya Khofifah bisa memilih narasi yang lebih pas jika ingin mempromosikan calon yang didukungnya.

“Masak tidak punya narasi lain yang lebih mencerdaskan untuk menjual calon yang diidolakannya selain mempersonifikasinya dengan sahabat-sahabat Nabi Muhammad. Gitu amat bu,” ucap Fauzan.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar