Hajinews.co.id – Ustadz Abdul Somad atau biasa disapa UAS mengumumkan dukungannya kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing pada Pilpres 2024.
Paslon yang diusung Ustadz Abdul Somad (Paslon) adalah paslon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Dukungan UAS terhadap pasangan calon nomor urut 1 itu terungkap saat calon presiden Anies Baswedan berkunjung ke rumahnya di Pekanbaru, Riau.
Tentu karena dukungan UAS terhadap paslon AMIN ini menimbulkan pro dan kontra, bahkan banyak kalangan umat Islam yang turut mendukung AMIN lantaran hadirnya UAS sebagai salah satu pendukung AMIN.
Namun disamping itu, banyak juga umat Islam yang menyebutkan kalau UAS tersebut tidak konsisten atau mencla mencle dalam menentukan pilihannya.
Pasalnya, pada Pilpres 2019 lalu, UAS disebutkan mendukung Prabowo Subianto yang kini kembali mendaftarkan diri menjadi capres pada Pilpres 2024.
Akan tetapi saat ini pada Pilpres 2024, UAS memilih untuk mendukung paslon lain, yakin Paslon Anies-Muhaimin.
Disebut tidak konsisten atas pendiriannya, Ustadz Abdul Somad pun menjelaskan alasan kenapa dirinya memilih Anies Baswedan bukan Prabowo Subianto.
Sebelumnya ada seseorang jamaah pengajian yang menanyakan alasannya tidak konsisten, pertanyaan tersebut dilontarkan saat menghadiri pengajian yang diunggah oleh akun YouTube MUTIARA KAMPAR.
“Ustaz kenapa mencla mencle? saya bukan mencla mencle. Saya istiqamah dalam kaidah bukan istiqomah pada orang,” baca UAS pertanyaan yang dilontarkan melalui selembar kertas.
UAS menyebutkan bahwa dirinya memilih pemimpin dengan kaidah lantaran karena mudharatnya atau kerusakannya paling ringan.
Lebih lanjut, UAS menyebutkan kalau pada Pilpres ini adalah sebuah ajang pemilihan presiden yang merupakan manusia biasa bukan memilih malaikat yang tanpa dosa.
“Saya begini memilih mudharat teringan. Kita ini yang mau kita pilih bukan malaikat. Tapi memilih mudharat teringan,” terang UAS.
Bahkan UAS mengaku dalam memutuskan pilihannya tidak tergesa-gesa, dalam artian dirinya sudah melakukan riset terlebih dahulu.
“Saya sudah dengar, saya sudah tengok, saya kenal, saya putuskan,” ungkap Ustad Abdul Somad.
“Kita bukan memilih pemimpin terbaik seperti nabi, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali tapi supaya mencegah dari orang zalim. begitu pemahamannya,” lanjut UAS.