Hajinews.co.id – Hari kiamat tidak bisa dihindari. Gambaran hari kiamat dalam hadis dan Al-Qur’an bukan sekedar mitos belaka. Karena Allah telah menegaskan dalam surat Al-Hajj ayat 7 bahwa kiamat akan tiba.
Kepercayaan terhadap hari kiamat merupakan salah satu ciri orang beriman. Orang-orang beriman percaya bahwa hari kiamat akan datang, meski mereka tidak tahu kapan hari itu akan tiba.
Disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa seluruh dunia akan hancur pada hari kiamat. Kemudian seluruh umat manusia sejak Adam hingga akhir zaman akan dibangkitkan dan dikumpulkan di Padang Mahsyar.
Dalam Al-Qur’an juga dijelaskan kondisi manusia pada hari kiamat. Mereka mengatakan bahwa pada hari kiamat akan ada orang-orang yang menyesali perbuatannya di dunia ini.
Salah satu golongan yang akan menyesal di hari kiamat adalah orang yang salah memilih pemimpin. Kelompok orang yang menyesal lainnya adalah orang-orang kafir, orang-orang yang tidak mengikuti Sunnah Nabi SAW, orang-orang yang menyia-nyiakan dunia untuk harta dan kedudukan, dan orang-orang yang salah dalam memilih teman.
Berikut ini penjelasan lima golongan yang menyesal di hari kiamat sebagaimana dikutip dari ulasan Ustadz Muhammad Yusran Anshar di laman Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar.
- Orang Kafir
Manusia yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang-orang kafir, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman.
إِنَّا أَنذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”.” (QS. An-Naba’: 40).
- Orang yang Tak Mengikuti Sunnah Nabi
Di antara orang yang menyesal di hari kiamat adalah orang-orang yang tidak mengikuti sunnah dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Yang tidak mau mengikuti jalan dari jalan yang telah diwariskan oleh Nabi kita Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, kata Allah dalam surah Al-Furqan,
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا
Artinya: “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul.” (QS. Al-Furqan: 27).
- Orang yang Menghabiskan Dunia dengan Harta dan Jabatan
Di antara orang yang menyesal di hari kiamat kelak adalah mereka-mereka yang menghabiskan kehidupannya ini dengan harta dan mengejar jabatan lalu lupa untuk mempersiapkan kehidupan akhirat, Allah SWT menggambarkan,
وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ * وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ * يَا لَيْتَهَا كَانَتِ الْقَاضِيَةَ * مَا أَغْنَى عَنِّي مَالِيَهْ * هَلَكَ عَنِّي سُلْطَانِيَهْ
Artinya: “Adapun orang yang diberikan kepadanya kitab catatan amalannnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku.” (QS. Al-Haqqah: 25-29).