Tuntaskan di Arena Debat, Jangan Jadi Pengecut !

Tuntaskan di Arena Debat
Debat Capres 2024 Terakhir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Tony Rosyid – Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Hajinews.co.id – Jika di debat ke-4 Gibran jadi perbincangan karena “sikap tidak eloknya” kepada Prof Mahfud, Muhaimin Iskandar dan Tom Lembong. Di debat terakhir capres, bagaimana Emosi dan Gagasan para capres yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo?

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Meski publik sudah memprediksi bahwa debat adalah panggung Anies Baswedan. Kecerdasan Anies menginisiasi dan mengurai gagasan hampir tidak mungkin bisa diimbangi oleh kedua capres lainnya. Baik di dua debat sebelumnya, dan akan terulang di debat berikutnya. Ini soal jam terbang.

Debat gagasan menarik. Bahkan sangat menarik bagi mereka yang berpendidikan. Tapi, bagi orang awam, emosi capres seringkali justru lebih mendapat perhatian. Soal emosi, publik akan lebih tertarik dan fokus ke Prabowo. Di sisi ini, Prabowo dianggap punya masalah.

Inilah kesempatan terakhir Prabowo untuk menunjukkan bahwa ia tidak sebagaimana dipersepsi publik selama ini. Sebagai pemarah dan tidak matang secara emosional. Penilaian ini wajar mengingat di dua debat sebelumnya, Prabowo tampak emosional, sehingga tidak keluar apa yang ada di kepalanya. Terlihat begitu menahan amarah saat ditanya tentang kinerjanya di kemenhan.

Fatalnya, Prabowo justru menyerang Anies di luar panggung debat. Setiap debat selesai, Prabowo melakukan “olok-olok” kepada Anies. Seperti “Ndasmu Etik” dan kata-kata “goblok”. Meski tidak menyebut nama, tapi publik paham bahwa arah serangan Prabowo itu kepada Anies Baswedan. Apakah hal yang sama akan terjadi pasca debat terakhir nanti malam (4/2)?

Prabowo mesti menyimpan banyak oksigen, menghirup nafas agak panjang, agar di dalam debat terakhir nanti malam bisa menahan diri dan tidak terpancing atas pertanyaan tajam dari Anies maupun Ganjar. Supaya dalam debat, ada perdebatan gagasan dan adu data yang lebih menarik. Bukan adu joget.

Jangan bilang: “data anda salah”. Tapi tidak menunjukkan dimana salahnya, dan apa data yang dimiliki. Ini juga fatal. Ini debat presiden. Harusnya siap data, argumen dan gagasan. Ini lebih mendidik terhadap rakyat.

Di media dan medsos, banyak pendukung Prabowo yang cukup rajin dan disiplin bilang “hoaks” setiap ada negative campaign kepada Prabowo. Sayangnya, mereka seringkali tidak punya data tandingan untuk membuktikan data yang di-stigma hoaks itu. Publik akhirnya menilai bahwa kata “hoaks” sepertinya sengaja dipakai sebagai strategi untuk menutupi semua kelemahan dan kesalahan yang dilakukan oleh Prabowo.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *