Reformasi Jilid 2, Mungkinkah?

Reformasi Jilid 2
Foto: Mahasiswa Demo/ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Karyudi Sutajah Putra – Analis Politik pada Konsultan dan Survei Indonesia (KSI).

Hajinews.co.id – “Apabila usul ditolak tanpa ditimbang

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan

Dituduh subversif dan mengganggu keamanan

Maka hanya ada satu kata: lawan!”

Bait pamungkas puisi “Peringatan” (1986) karya Wiji Thukul (lahir di Solo tahun 1963) ini nampaknya membakar semangat sivitas akademika kampus-kampus di seluruh Indonesia.

Mereka pun melayangkan petisi dan sejenisnya kepada Presiden Joko Widodo. Rata-rata isinya minta agar pemerintah bersikap netral dalam menghadapi Pemilu/Pilpres 2024.

Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (31/1/2024), mengeluarkan Petisi Bulaksumur. Disusul Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan sebagainya. Sudah puluhan perguruan tinggi di Indonesia yang melayangkan petisi dan sejenisnya.

Namun petisi-petisi itu tampaknya tidak digubris Istana.

“Silakan, kita hormati. Itu hak demokrasi,” kata Jokowi.

Wong Solo itu pun terus melanjutkan sepak terjangnya dalam mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Maka hanya ada satu kata: lawan!

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, sudah mulai memantik api perlawanan itu. Mereka sedang menggalang konsolidasi bersama BEM universitas-universitas lain untuk melakukan gerakan Reformasi Jilid 2!

Menurut Presiden BEM Universitas Brawijaya Rafly Rayhan Al Khajri, kontestasi politik yang sehat sudah tak mungkin terjadi lagi bila Jokowi terus menginfiltrasi proses demokrasi.

Tidak hanya itu, infiltrasi ini berpotensi membunuh demokrasi di Indonesia. Sebab itu, ia menyebut ada upaya konsolidasi antar-BEM untuk membuat sebuah gerakan. Konsolidasi akan berlangsung dalam waktu dekat.

Konsolidasi ini akan berbuah aksi turun ke jalan jika Jokowi tetap mencederai demokrasi. Gerakan aksi serentak itu akan diberi slogan ‘Reformasi Jilid 2‘. Mungkinkah benar-benar terjadi?

Masih segar di ingatan kita, Reformasi 1998 dimotori oleh kaum mahasiswa. Sejumlah mahasiswa jadi korban. Kerusuhan pun meletup pada 13, 14 dan 15 Mei 1998 yang menelan ribuan korban. Presiden Soeharto akhirnya lengser pada 21 Mei 1998.

Jokowi yang semula bukan siapa-siapa dan hanya seorang pedagang kayu kemudian bisa menjadi Walikota Solo, Jawa Tengah, kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya menjadi Presiden RI sejak 2014. Semua itu buah dari gerakan reformasi yang dimotori mahasiswa: demokrasi!

Namun, kini Jokowi diengarai hendak memadamkan api demokrasi. Keberpihakanya kepada calon tertentu begitu kasat mata. Segala sumber daya negara juga coba dikerahkan.

Mahasiswa pun akan memotori kembali gerakan reformasi. Kali ini jilid 2. Apakah Jokowi akan tumbang seperti Pak Harto?

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *