Mahfud MD Meradang! Sebut Sejumlah Ketua Partai Seperti Bebek Hingga Petugas Oligarki

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyentil sejumlah Ketua Partai di luar koalisi Ganjar-Mahfud seperti bebek hingga petugas oligarki.

Hal ini disampaikan Mahfud MD merespon atas tudingan-tudingan jika dirinya merupakan petugas partai bersama Ganjar Pranowo yang maju pada Pilpres 2024 ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Awalnya, Mahfud menerima pertanyaan dari Hanan Arkan, seorang siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta, yang menanyakan mengenai isu petugas partai.

Ini disampikan Hanan kepada Mahfud MD dalam acara “Tabrak Prof” yang digelar di cafe Koat Kopi, Sleman, DIY, Senin (5/2/2024).

Arkan menyatakan bahwa teman-temannya cenderung memilih pasangan calon lain daripada pasangan calon Ganjar-Mahfud, karena ada persepsi bahwa kader PDIP dianggap sebagai petugas partai.

“Mereka cenderung untuk memilih antara (paslon) 01 dan 02. Dan 03 ini kesannya di-skip hanya karena partai di dalamnya tanpa melihat sejarahnya lebih dulu atau melihat aspek-aspek negatif di belakangnya.”

“Menurut saya sendiri, apakah sebegitu negatif kah partai yang mengusung Prof Mahfud sehingga masyarakat tidak layak dan memilih Prof Mahfud,” tanya Arkan kepada Mahfud MD.

Kemudian, Mahfud pun menegaskan bahwa dirinya dan Ganjar bukanlah petugas partai, tetapi petugas yang melaksanakan konstitusi sesuai yang dianut partai pengusung.

“Tapi kok seperti dikesankan, kalau yang dicalonkan pasangan Ganjar-Mahfud seperti petugas partai. Saudara, tidak ada petugas partai. Kami ini adalah petugas untuk melaksanakan konstitusi yang diusung partai,” katanya.

Alhasil, Mahfud menyebut bahwa seluruh kampanye yang digelar oleh dirinya maupun Ganjar tidak terikat oleh arahan partai pengusung.

“Kami berangkat dari fakta dan akan menyelesaikannya dengan mekanisme yang tersedia, terutama penegakan hukum,” tuturnya.

Selanjutnya, Mahfud menyindir partai yang tidak mengusung dirinya dengan Ganjar layaknya bebek yang dikendalikan oleh pihak lain.

Dia menyebut bahwa partai yang mengusung dirinya berbeda dengan partai lain lantaran selalu mendukungnya dan tidak mengontrol apapun yang bakal dilakukan.

“Mari Saudara lihat, partai yang bukan mengusung kami, bukankah pimpinan partainya seperti bebek-bebek, dikendalikan,” kata Mahfud diikuti teriakan dukungan dari peserta diskusi yang hadir.

Kemudian, Mahfud juga mengibaratkan paslon lain layaknya bebek lantaran mengikuti kepentingan oligarki.

“Partai yang mengusung kami ini gagah, sana maju capres-cawapres. Tapi yang lain seperti bebek dipegang lehernya, jangan itu,” tuturnya.

“Ini yang bukan petugas partai. Ini petugas konstitusi, yang lain petugas oligarki,” pungkas Mahfud diikuti teriakan dari peserta.

 

Plong Tak Lagi Jabat Menkopolhukam

Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut tiga Mahfud MD akhirnya merasa plong setelah tidak lagi menjabat Menko Polhukam.

Mahfud MD memutuskan mundur dari pemerintahan demi fokus menjalani pencalonan di Pipres 2024.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu khawatir ada penyalahgunaan fasilitas negara jika tetap menjabat Menko Polhukam.

Hal itu diungkapkan Mahfud MD melalui cuitannya di akun Twitter Jumat (2/2/2024).

Adapun jabatan Menko Polhukam kini diisi sementara oleh Tito Karnavian.

TIto Karnavian dipercaya jadi Plt Menko Polhukam.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu khawatir ada penyalahgunaan fasilitas negara jika tetap menjabat Menko Polhukam.

Berikut pernyataan pertama Mahfud MD setelah resmi mundur dari kursi Menko Polhukam:

Hari ini saya merasa plong, datang ke kantor Polhukam untuk pamitan.

3,5 bulan terakhir ini, sejak resmi jadi cawapres saya gamang jika ke kantor Kemenko Polhukam.

Saya khawatir tanpa sengaja menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan kampanye saya.

Saya khawatir pejabat dan pegawai Polhukam tidak netral dan melayani kepentingan politik saya karena saya jadi paslon.

Tolak tarik agar saya mundur atau bertahan sebagai Menko Polhukam berlangsung 3,5 bulan.

Tepat 1 Pebruari 2024 saya sudah menghadap Presiden Jokowi untuk minta berhenti. Saya bangga pejabat-pejabat dan pegawai Polhukam bersikap netral. Saya benar-benar plong di Jumat yang penuh barokah ini.

Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Gantikan Mahfud MD Jabat Menko Polhukam.

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menggantikan Mahfud MD.

Mahfud MD mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator bidang Polhukam (Menko Polhukam).

Mahfud MD secara resmi menyatakan permohonan berhenti dari jabatannya dan menyampaikan permohonan maaf selama menjadi Menko Polhukam.

Mahfud menyebut, pertemuan antara dirinya dan Jokowi berlangsung dengan penuh kekeluargaan.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *