Breaking News! KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Bicara Tegas soal Film Dirty Vote

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Kemunculan Film Dirty Vote yang tayang di YouTube menarik perhatian berbagai kalangan.

Film yang disutradarai oleh oleh Dandhy Dwi Laksono ini, menjelaskan masifnya kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di film tersebut juga melibatkan tiga narasumber yang merupakan pakar hukum tata negara yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, juga sempat angkat bicara soal film tersebut.

Menurutnya, film tersebut tidak memiliki bukti apapun terkait dugaan kecurangan pemilu yang akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024 besok.

“Kebetulan saya juga nggak nonton itu, tapi saya dengar cerita nya. Kalau orang bilang menduga nggak punya bukti, kita semua bisa menduga-duga,” kata Maruli saat diwawancarai ketika kunjungannya ke Kodam I Bukit Barisan, Medan, Sumatera Utara, Selasa (13/2/2024).

Ia pun meminta kepada masyarakat, agar tidak menanggapi film yang sedang tranding tersebut.

“Kalau saya bisa memberikan saran kepada teman-teman media, maupun masyarakat umum, kalau tidak ada buktinya hanya omong-omongan saya kira jangan terlalu ditanggapilah,” sebutnya.

Menurutnya, film tersebut tayang menjelang pemilu bertujuan untuk merubah keadaan dan situasi.

“Karena serba salah, mau kita tuntut nanti bilangnya kan cuma menduga. Itu permainan mereka untuk merubah situasi, punya tujuan tertentu, kita nggak tahu,” ucapnya.

Lebih lanjut, menantu Luhut Binsar Panjaitan ini juga menyampaikan, jika memang ada bukti kecurangan dalam pemilu 2024 segera melaporkannya.

“Tapi kalau dia bilang ada sesuatu hal, kita akan tindak lanjuti. Kalau misalnya kami keberatan kami bisa bilang, tapi kalau sekarang dengan kata-kata dugaan itu menurut saya itu pernyataan-pernyataan bisa dikatakan nggak bernyali,” tuturnya.

Meski demikian, Maruli mengatakan bahwa pihak tidak mau menanggapi lebih lanjut soal penayangan film dokumenter tersebut.

“Tidak bisa dituntutkan, kalau dituntut pasti bilang, kan menduga-duga. jadi mudah-mudahan masyarakat bisa menilai,” bebernya.

“Saya lihat banyak tanggapan, saya filmnya nggak nonton tapi tanggapannya saya lihat. Ada beberapa masyarakat kelihatannya juga sudah mengerti,” pungkasnya.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *