Film Dirty Vote Sibuk Diklarifikasi Kubu 02, Imam Shamsi Ali Sampaikan Pertanyaan Menohok

Film Dirty Vote Sibuk Diklarifikasi Kubu 02
Kolase Shamso Ali dan Film Dirty Vote
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idImam Shamsi Ali mengutarakan pendapatnya tentang film dokumenter “Dirty Vote” yang kini viral di Youtube.

Menurutnya, tujuan pembuatan film ini adalah untuk mengkritisi para wasit pemilu, khususnya ketidaknetralan presiden.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Film Dirty Vote itu sejatinya mengkritisi para wasit Pemilu, khususnya ketidak netralan Presiden,” ujar Shamsi Ali melalui keterangannya di aplikasi X (13/2/2024).

Shamsi Ali menyatakan keheranannya mengapa bukan Presiden atau Jubirnya yang melakukan klarifikasi terkait isu yang diungkap dalam film tersebut.

Begitu pula dengan KPU atau Bawaslum, yang seharusnya turut memberikan klarifikasi.

“Kenapa bukan Presiden atau Jubirnya yg mengklarifikasi? Kenapa bukan KPU atau Bawaslu?,” timpalnya.

Justru, yang sibuk melakukan klarifikasi adalah kubu Prabowo-Gibran. Mereka menyebut, apa yang diceritakan dalam film dokumenter itu merupakan hal yang keliru.

“Kenapa justru tim paslon no 2?,” ucapnya.

Shamsi Ali bilang, pada dasarnya tujuan dibuatnya film dokumenter tersebut untuk kredibilitas Pilpres yang sejauh ini dianggap keluar dari relnya.

Dituturkan Shamsi Ali, tujuan film seharusnya untuk meningkatkan kredibilitas pemilu, bukan untuk menimbulkan kebingungan atau ketidakpastian.

“Tujuan film untuk kredibilitas Pilpres. Apakah paslon 2 tidak suka?,” tandasnya.

Imam Shamsi Ali menekankan pentingnya netralitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pemilu demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Sebelumnya, sebuah film dokumenter eksplanatori di YouTube mencuri perhatian publik, Minggu (11/2/2024). Film “Dirty Vote” itu memaparkan indikasi relasi kebijakan dan instrumen kekuasaan dalam upaya pemenangan terhadap pasangan calon capres-cawapres tertentu.

Film yang dirilis pukul 11.11 WIB tersebut dibintangi tiga pakar hukum tata negara, di antaranya Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Dalam film berdurasi 1 jam 57 menit itu, ketiganya bergantian menjelaskan berbagai upaya sistematis penguasa dalam memenangi Pemilu 2024.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *