Media Asing Soroti Pertarungan Politik Jokowi dengan Klan Sukarno Akan Lanjut

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Media asing berbasis di Jepang, Nikkei Asia, menyoroti persaingan politik antara keluarga presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan klan Presiden Pertama RI Sukarno yaitu keluarga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan terus berlanjut usai Pemilu 2024.

Dalam artikel opini berjudul ‘How Dynastic Politics Shaped Presidential Election in Indonesia’ yang terbit pada Minggu (25/2), analis Nikkei Asia menjabarkan riwayat politik Jokowi hingga kini bisa menjadi presiden RI dua periode, termasuk persaingannya dengan Megawati yang makin kentara jelang pemilu 2024 ini.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Para analis memaparkan selama menjabat terutama saat periode kedua, Jokowi semakin terlihat berupaya mempertahankan pengaruhnya. Hal itu disebut semakin jelas ketika menantu, Bobby Nasution, dan anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, masuk bursa Pilkada Medan serta Solo pada 2020 dan memenangkan pertarungan.

Langkah Jokowi pun semakin nyata terlihat ketika anak ketiganya, Kaesang Pangarep, didapuk menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Meski tidak pernah menyatakan secara eksplisit, langkah Jokowi yang merestui anak sulungnya, Gibran, dipasangkan sebagai calon wakil presiden Prabowo dalam Pilpres 2024 disebut telah secara gamblang menjawab manuver politiknya.

Sebab, jika dilihat dari riwayatnya, Jokowi masih merupakan kader PDIP dan semestinya mengikuti arahan Megawati untuk mendukung capres yang diusung partai, Ganjar Pranowo.

Analisis Nikkei Asia juga membahas soal upaya agar pemilu 2024 berlangsung satu putaran bagaimana pun cara demi menghindari dua rival lainnya membentuk koalisi perlawanan di putaran kedua.

Kolom media ini pun menyoroti pernyataan Profesor Masaki Okamoto dari Universitas Kyoto. Menurut Okamoto, jika pemilu dilanjutkan ke putaran kedua pada Juni, hal ini akan memberikan kesempatan bagi kubu peringkat kedua dan ketiga untuk membentuk koalisi, atau bagi gerakan oposisi.

“Untuk menghindari ketidakpastian ini, Jokowi memutuskan untuk memprioritaskan pertempuran yang singkat dan menentukan,” ucap Okamoto seperti dikutip Nikkei Asia.

Per Senin (26/2), menurut real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo-Gibran unggul sementara dengan perolehan 58 persen dari 77 persen suara yang masuk.

Jika melihat hasil lembaga survei, Prabowo-Gibran memenuhi syarat untuk memenangkan pemilu satu putaran.

Meski begitu, KPU baru akan resmi merilis hasil perolehan suara pemilu pada 20 Maret mendatang.

“Pada akhirnya, Jokowi memenangkan pertarungan dengan Megawati, dan kemungkinan besar akan mendapatkan pengaruhnya setelah meninggalkan jabatannya,” kutipan kolom tersebut menambahkan.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *