Ditanya Harga beras, Jokowi Minta Cek Harga Beras di Pasar, Pedagang Cipinang Sebut Turun Rp 1.700/kg

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim harga beras sudah mengalami penurunan. Bahkan meminta agar semua pihak melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar induk beras seperti yang ada di Cipinang, Jakarta Timur dan Johar Baru, Jakarta Pusat.

“Coba dicek, jangan menginformasikan seperti itu ya, coba dicek di Pasar Induk Cipinang, cek ke Pasar Johar, ini pasar-pasar beras harus dicek, coba dicek, coba kalian datang ke Pasar Cipinang cek harga turun apa naik. Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek,” ungkap Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“(Harga beras) Cek, sudah turun. Karena harian itu saya cek. Dan saya itu selalu mendapatkan angka-angka,” tegasnya.

Jokowi dengan tegas menyatakan harga beras sudah turun. Menurutnya setiap hari dirinya meminta data soal harga beras terkini ke jajarannya agar bisa memantau langsung situasi di lapangan.

Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (PERPADI) sekaligus pedagang di Pasar Cipinang, Billy Haryanto, mengatakan harga jual beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur memang sudah mengalami penurunan. Ia menyebut sejatinya harga sudah turun tipis sejak dua minggu lalu.

“Kalau beras sudah turun harga, sudah 2 minggu inilah mulai turun. Turun tiap minggu lah Rp 400 (per kg), Rp 500 (per kg), sudah (turun harga) sampai 1.700 (per kg) lah saya hitung,” kata Billy di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024).

Menurutnya penurunan harga ini terjadi karena di beberapa daerah penghasil beras mulai panen. Harga ini kemungkinan dapat terus turun hingga pertengahan bulan puasa nanti, berkat adanya panen raya.

“(Harga beras turun karena) sudah mulai panen, tapi belum raya (belum panen dalam jumlah besar). Nah sebentar lagi kan Pertengahan bulan puasa sudah panen raya,” terangnya lagi.

“Harga beras sudah mulai normal cuma masih tinggi, tapi trennya turun. Nah bulan 4 itu panen raya, pasti turun. Jangan turun banyak, kasian petani. Paling nggak (harga gabah) Rp 7.000 lah, itu jadi beras Rp 14.000 per kg,” tambah Billy.

Ia menjelaskan, sebelumnya harga beras sempat naik karena adanya kenaikan harga gabah di tingkat petani. Kenaikan harga gabah ini juga terjadi karena kurangnya produksi akibat el-nino.

Belum lagi, panen beras di awal tahun biasanya merupakan hasil tanam musim kemarau tahun sebelumnya. Karena padi-padi ini ditanam selama musim kemarau, tentu biaya penanamannya akan lebih mahal dari pada musim tanam utama atau penghujan.

“Panen pertama pasti (harganya tinggi) karena el-nino (hasil panen kurang yang membuat kurangnya hasil produksi) panjang. Terus panen awal pasti harga panen paling tinggi, karena biayanya kan itu mahal untuk taman itu loh,” pungkasnya.

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *