Hak Angket akan Segera Bergulir

Hak Angket akan Segera Bergulir
Hak Angket akan Segera Bergulir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Politisi dan pengamat budaya Eros dJarot mengungkapkan, partai pengusung dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD siap ajukan hak angket.

Hal itu ia tegaskan saat merespons kesediaannya menjembatani kedua kubu untuk mengusulkan hak angket dugaan kecurangan pemilu 2024. Eros juga menegaskan pentingnya masyarakat sipil melakukan gerakan konsolidasi mengawal itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya berani mengatakan kalau saya enggak dibohongin bos-bos (partai) itu semua sudah siap. Cuma permasalahannya di sana (kubu yang menolak hak angket digulirkan) siap untuk menggagalkan,” ujar Eros dalam acara diskusi Rethinking Indonesia : ‘Pemilu Terburuk dalam Sejarah Indonesia, akankah Kita Terpuruk?’ yang digelar di Jakarta, Sabtu (2/3).

Menurut Eros, pihak-pihak yang berada di belakang kubu yang menolak punya massa yang besar. Permasalahannya, ujar Eros, apakah partai-partai politik yang akan mengusulkan hak angket berani melawannya.

“Massanya gede-gede,” ujar Eros.

Menurut Eros, kalau hanya mengumpulkan tanda tangan untuk mengusulkan hak angket bisa dilakukan.

Ia juga menegaskan pentingnya dukungan masyarakat sipil. Masyarakat sipil, tegasnya harus bersatu mendukung gerakan prodemokrasi.

“Tinggal permasalahannya ego-ego sektoral hilangkan lah. Antar masyarakat. Kita harus menata kembali menurunkan ego sektoral. Rakyat kita kalah, mari bersatu,” tegas Eros.

Eros juga mengungkapkan telah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanyakan mengenai hak angket.

“Dukung lah civil society (masyarakat sipil. Kita minta pertanggungjawaban partai-partai. Saya sudah telepon Hasto Tak antemi kowe kalau nggak jadi,” ungkapnya.

Namun, Eros menegaskan masyarakat jangan hanya menjadi objek tapi menjadi subjek perubahan untuk menegakkan demokrasi. Sebab, bukan tidak mungkin partai politik juga bisa bersikap pragmatis.

“Tolong jangan lupa sejarah. Partai-partai ini transaksional nya tinggi. Jangan semua diserahkan ke mereka. Kita juga jadi objek mereka tapi subjek perubahan. Kita sebagai civil society stand up lebih bold (tajam),” tegas Eros.

Sumber: mediaindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *