Sekjen PDIP: Ada Kekuatan Besar Yang Intersep KPU, Termasuk untuk Gembosi Partai Gerindra

Gembosi Partai Gerindra
kantor KPU
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idSekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan ada kekuatan yang sangat besar untuk intersep lembaga survei penyelenggara quick count dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Tidak hanya pemilihan presiden (Pilpres), tetapi juga Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kekuatan-kekuatan besar ini berusaha memperkuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan berupaya mengebiri partai-partai besar, bahkan Partai Gerindra.

Menurut Hasto, hal itu terlihat dari upaya intersep hasil hitung cepat yang tercatat dalam Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU.

Kata Hasto, pihak yang diuntungkan dalam hal ini adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang belakangan disoroti mengalami “ledakan suara” dalam Pileg 2024.

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini mengaku mengetahui hal tersebut setelah berbincang dengan para pakar di bidang informasi dan teknologi (IT).

“Kami bertemu dengan pakar IT, tidak hanya terkait dengan KPU, (tapi) ada kekuatan besar di belakang KPU yang kemudian menggunakan Sirekap untuk merancang suatu desain melalui quick count yang di-intercept,” kata Hasto ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Untungkan PSI

Menurut Hasto, dugaan kecurangan Pileg terlihat dengan adanya langkah atau upaya untuk mengganggu hasil suara pada sejumlah partai politik (parpol).

Diakuinya, langkah untuk mengganggu hasil suara itu pun menguntungkan sejumlah pihak, misalnya PSI.

Sementara, perolehan suara partai politik pendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD diganggu.

“Kemudian PSI dibesar-besarkan (suaranya). Sementara, partai yang mendukung Pak Ganjar-Mahfud dikecil-kecilkan. PDIP dikecil-kecilkan, PPP dikecil-kecilkan.

Bahkan nanti bisa tercatat bahwa pemerintahan rezim saat ini menghilangkan sejarah partai Ka’bah,” jelasnya.

Ganggu Gerindra

Dampak dari gangguan tersebut, lanjut Hasto, juga dialami oleh Partai Gerindra.

Partai politik pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tersebut, semestinya mendapatkan perolehan suara nomor dua.

“Exit poll itu pernah menunjukan bagaimana Gerindra setidak-tidaknya nomor 2 (perolehan suaranya).

Lalu ada suatu upaya mengintersep quick count untuk legislatif, sehingga akhirnya Partai Gerindra (hasil suaranya) muncul (di peringkat) ketiga,” sebut Hasto.

Tolak perjanjian tertulis hak angket

Pada kesempatan yang sama Hasto menanggap usulan Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Hermawi Taslim tentang perjanjian tertulis untuk mendorong hak angket DPR RI terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Dalam hal ini, Hasto menegaskan bahwa PDIP melihat upaya menggulirkan hak angket tidak perlu melalui perjanjian tertulis.

“Kita sudah ada ideologi Pancasila, sudah ada Konstitusi, sudah ada pranata kehidupan yang baik tentang nilai-nilai demokrasi yang seharusnya. Itu perjanjian kita,” ujar politikus asal Yogyakarta ini.

Kerja sama politik yang akan dilakukan melalui hak angket, lanjut Hasto, harus berdasarkan pada keresahan bersama tentang penyelenggaraan Pemilu 2024 yang buruk.

“Sehingga ketika semua dalam rel bahwa kesadaran pemilu ini adalah yang buruk dan brutal, pemilu di mana sumber daya negara, instrumen negara digunakan untuk memberikan keberpihakan kepada paslon 02, maka semua bergerak,” sebutnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *