Oleh Asyari Usman
Hajinews.co.id – Letih rakyat satu negara gara-gara orang culas yang sangat licik itu. Orang ini memang sangat bebal. Tidak boleh lolos.
Dia harus disingkirkan. Kalau bisa dengan cara yang beradab, bagus sekali. Tapi kalau terpaksa dengan cara yang kasar, maka dialah sesungguhnya yang menghendaki itu.
Capek kita dijadikan manusia yang tak punya malu ini. Semua orang harus terkuras energi untuk memikirkannya. Sementara dia tidak memikirkan orang lain.
Dia hanya memikirkan keluarganya saja. Agar semua anak-cucu-menantu-menantunya memegang kekuasaan turun-temurun. Itu saja yang ada di pikiranku. Mungkin dia merasa negara ini adalah milik nenek moyangnya.
Percayalah! Jika orang ini lolos dari proses penegakan konstitusi dan semua aturan hukum yang diinjak-injaknya selama ini, maka akan hancurlah negara ini. Dia akan semakin memperkuat cengkeramannya. Dia akan menjadi diktator absolut. Oleh karena itu, jangan sampai lepas.
Apa yang tidak ditabrak oleh manusia tanpa etika ini? Semua dia tabrak seenaknya. Hanya untuk memuaskan nafsu kekuasaan dan kemudian hasrat busuknya untuk melanggengkan kekuasaan.
Sekarang inilah momen yang paling pas untuk menghadang orang yang sangat berbahaya dan membahayakan itu. Kalau momentum ini lewat, maka dia akan semakin ganas. Ibarat ular berbisa yang belum tuntas dihancurkan. Ular itu bertambah “mematikan” (mematikan).
Dia sangat berbahaya karena sudah sempat membangun kekuatan di sekelilingnya. Dia menguasai orang-orang yang punya duit dengan cara memberikan keistimewaan ilegal kepada mereka untuk berperang di negara ini.
Orang ini juga bisa menggiring begitu banyak cendekiawan termasuk sejarawan, pemuka masyarakat, pimpinan ormas, maupun ustad-ustad palsu yang siap mempropagandakan Si Culas. Dia juga membayar gerombolan buzzer untuk pencitraan dan menyerang lawan.
Entah dari mana dia belajar, Si Culas tahu bertahan bahwa pilar-pilar demokrasi sudah dia kuasai untuk memuluskan ruang kursi-kursi kekusaan melalui mekanisme yang tampak demokratis. Pemilihan umum diadakan tetapi dia yang mengatur hasilnya, termasuk hasil pilpres.