Disway: Airbag Pelita

Airbag Pelita
Pelita air
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Belakangan memang terjadi beberapa musibah beruntun di udara. Januari lalu pintu pesawat lepas begitu saja. Jatuh ke bumi. Posisi pesawat lagi terbang tinggi di atas kota Portland, California.

Berita baiknya: tidak ada penumpang yang terlempar keluar. Padahal udara luar pasti menyedot dalamnya pesawat dengan sedotan sangat kuat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Hebat. Berarti semua penumpang begitu disiplin: mengenakan sabuk pengaman. Hanya dengan itu penumpang tidak terlempar: sabuk pengaman.

Minggu ini ada kejadian lain: pesawat 787 mendadak ”jatuh” dari puncak ketinggiannya. Pesawat dari Sidney ke Selandia Baru. Tersentak ke bawah. Begitu banyak yang terluka: 50 orang –12 di antaranya harus masuk rumah sakit. Mereka terlempar dari kursi. Membentur kursi lain. Membentur langit-langit pesawat.

Penyebabnya satu: mereka tidak mau tetap pakai sabuk pengaman.

Sudah lama saya disiplin pakai sabuk pengaman. Yakni sejak ada kejadian pesawat di Jepang yang mendadak ”jatuh” dari puncak ketinggiannya. Juga Boeing 787. ”Jatuh”-nya sangat dalam: 5.000 kaki.

Pesawat ternyata sudah didesain anti turbulensi. Terjatuh dari ketinggian sedalam itu pun bisa seimbang lagi di ketinggian tertentu.

Tidak satu pun yang meninggal. Hanya satu yang cedera: kepala membentur plafon pesawat. Berarti hanya satu orang itu yang tidak mau pakai sabuk pengaman.

Jumat pagi kemarin itu saya berangkat ke Jakarta pakai Pelita Air. Penuh. Hanya dapat seat di kelas bisnis. Mubazir. Tidak bisa makan. Apa boleh buat.

Tapi saya dapat pengalaman baru. Sebelum terbang pramugarinya yang 5i memberi tahu: kursi saya itu dilengkapi airbag. Kalau misalnya pesawat terhentak keras, airbag akan keluar. Jangan kaget.

Ketika lewat di atas Semarang pesawat terhentak cuaca buruk. Airbag tidak keluar. Mungkin hentakannya kurang keras. Mungkin kalau hentakannya sekeras pesawat jatuh barulah airbag-nya keluar.

Maka saya percaya saya ada airbag di situ. Daripada harus dibuktikan dengan menjatuhkan pesawat. (Dahlan Iskan)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *