Suruh Pengkritik Pindah, Apa Negara Ini Punya Nenek Moyang Luhut?

Apa Negara Ini Punya Nenek Moyang Luhut?
Luhut Binsar Pandjaitan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Asyari Usman

Hajinews.co.id – Ada acara “Business Matching 2024” di Jakarta pada 7 Maret 2024 yang lalu. Menko Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) ikut memberikan Beragam.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di sini Luhut melepaskan kejengkelannya terhadap orang-orang yang terus saja merugikan Jokowi. Rupanya dia benar-benar tak rela dikritik banyak orang oleh Jokowi. Dan dia kayaknya merasa kritik kepada junjungannya itu hanya soal jelek-jelek saja.

Barangkali Luhut ingin semua orang memuja-muji Jokowi. Mengatakan Jokowi hebat, kinerjanya selangit, presiden rakyat kecil, dan sebagainya.

Luhut kesal karena dia menganggap tidak ada kritik yang membangun. bukan? Mari kita lihat sejumlah kritik yang mengabaikan Jokowi.

Pertama, Jokowi diminta agar menghentikan proyek-proyek mercusuar yang megalomania tapi tidak bermanfaat bagi rakyat. Ternyata dia teruskan. Contoh: IKN, kereta cepat, bandara megah yang tak terpakai dan lain-lain.

Ini tentu saja kritik yang membangun. Ukurannya? Orang-orang yang memukul IKN, kereta cepat, bandara megah yang mubazir, dan lain-lain itu disebabkan kondisi kehidupan rakyat yang masih megap-megap dengan kebutuhan pokok, pendidikan dan biaya kesehatan. Rakyat tidak membutuhkan IKN dan proyek-proyek besar yang tidak bermanfaat.

Kedua, para pakar dan aktivis sosial mengkritik utang yang semakin besar. Sudah mencapai lebih dari 8,200 Triliun. Apakah ini tidak perlu dikritik?

Mungkin bagi Anda, Pak Luhut, utang besar tidak apa-apa. Karena ke depan nanti Anda tidak akan merasakan dampak buruk pembayaran utang besar itu. Rakyat yang merasa sangat berat memikulnya. Anda tetap bisa hidup mewah dengan jumlah kekayaan yang menakjubkan. Karena Anda, Pak Luhut, termasuk orang yang superkaya di Indonesia.

Tapi, bagi kebanyakan orang setiap hari disibukkan dengan kenaikan harga bahan makanan, harga BBM, harga listrik, harga air PAM, maka beban itu terasa berat sekali Pak Luhut. Anda tidak merasakannya. Karena itu, sekali lagi, Anda orang superkaya. Sudah lama menumpuk kekayaan.

Kalau rakyat jelata? Tentu saja cerita lain. Mereka merasakan langsung tambahan beban ketika harga-harga naik. Kalau Anda, Pak Luhut, Pertamax harga Rp100.000 pun tidak masalah. Atau harga beras Rp50.000 sekilo, Anda tidak akan terganggu.

Itu baru kritik soal kesulitan hidup, utang besar, dan sebagainya. Banyak lagi yang perlu dikritik. Kebijakan di bidang pertanian. Baguskah Jokowi dalam menangani perekonomian rakyat? Bagaimana dengan pupuk? Bagaimana dengan harga gabah? Bagaimana dengan rencana pemerintah untuk mengimpor beras jutaan ton? Apa jadinya food estate?

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *