Disway: Alvin Hotman

Alvin Hotman
Phio, Alvin, PW Affandy, dan Linda.--
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – SEJAK ia ditahan, baru kemarin saya bertemu Alvin Lim. Ia sudah bebas. Putusan Mahkamah Agung yang membebaskannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saya diajak makan malam: ciak po. Nasi abalon.

Saya datang agak telat. Sudah ada dua orang di situ. Yang satu seorang pengusaha besar Surabaya: umur 82 tahun tapi masih sangat sehat. Padahal gaya hidupnya beda sekali: baru mulai tidur pada jam 06.00. Sudah sejak muda begitu.

Satu lagi wanita kelahiran Fakfak, Papua, yang sudah lama jadi orang Jakarta. Namanyi: Linda. Dia aktivis Galaruwa. Alumni Akademi Sekretaris Tarakanita Jakarta tahun 1984. Dialah superfans Alvin Lim.

“Saya kagum dengan keberanian Alvin,” ujar Linda.

Saat Alvin ditahan pun Linda sering menjenguk. Ketika pengacara pujaan Anda Hotman Paris Hutapea meragukan Alvin sakit, Linda ikut marah.

Waktu itu Alvin sakit berat. Ginjalnya gagal. Harusnya Alvin cuci darah. Tapi tetap ditahan.

“Berkat perjuangan Pak Eros Djarot saya dimasukkan rumah sakit. Bisa cuci darah,” ujar Alvin sambil makan nasi abalonnya.

“Saya saksinya. Alvin benar-benar sakit sampai harus melakukan cuci darah,” kata Linda.

Saya pun bertanya ke Alvin. Nasi abalon saya belum tersaji. Kalau bukan nasi abalon saya pilih tidak makan: baru saja buka puasa.

Karena abalon saya berbuka lagi. Bahkan juga pesan satu bungkus untuk makan sahur.

“Sekarang Anda tidak perlu cuci darah lagi?” tanya saya.

Alvin tidak segera menjawab. Ia langsung membuka kancing baju paling atas  seragam pengacaranya: merah-hitam. Ia menunjukkan peralatan yang diperban menempel di dadanya.

“Masih harus cuci darah seminggu dua kali,” ujar Phio, istri Alvin.

Phio-lah yang terus menempel ke Alvin. Ke mana pun Alvin pergi. “Saya harus kontrol makan minumnya,” ujar Phio.

Dengan kondisi badan seperti itu Alvin tetap berjuang di lapangan hukum. Alvin adalah penemu kredo baru dalam penegakan hukum: No Viral No Justice.

Alvin terus memompa semangat rakyat kecil untuk berani menuntut keadilan. Memang, katanya, tanpa uang dan  koneksi pejabat tinggi sulit mendapat keadilan.

“Tapi jangan takut. Orang kecil kini  punya senjata baru. Medsos. Viralkan di medsos,” ujar Alvin.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *