Disway: Said Abdullah

Said Abdullah
Said Abdullah
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dahlan Iskan

Hajinews.co.id – KITA akan punya ketua DPR dari Madura. Orang Madura. Dari Sumenep. Namanya Anda sudah tahuSaid Abdullah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Said-lah yang dalam Pemilu 2024 barusan memperoleh suara terbanyak di Indonesia. Bukan lagi Puan Maharani. Bukan pula Ibas putra Pak SBY. Yang pecahkan telur kali ini Said Abdullah.

Apalagi Said mewakili partai pemenang Pemilu: PDI Perjuangan. Maka, seharusnya, peraih suara terbanyak dari partai pemenang Pemilu menjadi ketua DPR.

Said memperoleh suara di atas setengah juta. Tepatnya: 528.815 suara.

Sudah 5 kali Said nyaleg. Selalu terpilih. Ini berarti Said terpilih menjadi anggota DPR untuk kelima kalinya.

Kali pertama nyaleg di tahun 2004. Ketika umurnya baru 32 tahun. Lalu selalu terpilih di setiap Pemilu setelah itu.

Pun perolehan suaranya selalu meningkat. Juga selalu terbanyak di dapilnya: Madura –empat kabupaten.

Berarti Said Abdullah orang istimewa. PDI Perjuangan beruntung dapat orang seperti Said: bisa dapat kursi di lautan NU yang seharusnya milik PKB. Dengan suara terbanyak pula se-Indonesia.

Said asli Sumenep. Keturunan Arab. Ayahnya pun kelahiran Sumenep: Abdullah Syechan Baghraf.

Baru sekali ini saya mendengar ada marga Baghraf di keturunan Arab di Indonesia.

Menurut penyair terkemuka asal Sumenep, Zawawi Imron, Said keturunan Arab biasa. Bukan habib. Bukan sayid.

Anda sudah tahu: sayid adalah keturunan Nabi Muhammad.

Habib juga mengklaim sebagai keturunan Nabi –yang kini lagi ramai dibantah oleh ulama seperti KH Dr Imaduddin Utsman Al-Bantani dari Banten.

Yang jelas ayah Said adalah NU. Said sendiri mengaku tumbuh di kultur NU. Namun ayahnya seorang nasionalis. Juga Sukarnois. Maka tak heran bila Said aktif di PDI Perjuangan.

Sejak SMP Said sudah membaca buku Bendera Revolusi, Sarinah, dan Indonesia Menggugat. Semua karya Bung Karno –ayahanda Megawati Sukarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan sekarang ini.

Ayah Said bekerja di PN Garam di Sumenep. Sang ayah meninggal tahun 2012 dalam usia 106 tahun.

Ketika duduk di kelas 3 SMA, di Sumenep, Said sudah menjadi Ketua Pemuda Demokrat —under bow PDI saat itu.

Dalam perjalanan dari kota San-Ya ke Haikou di pulau Hainan kemarin saya menghubungi Said.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *