Wow! Rocky Gerung Prediksi Pemilu Tanpa Gibran, Prabowo Bisa Raih 70 Persen Suara di Pilpres 2024

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Prediksi Rocky Gerung mengemuka terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang dijadwalkan pada 22 April mendatang.

Rocky Gerung meramalkan adanya pemilu ulang tanpa kehadiran Gibran Rakabuming, putra sulung Presiden Joko Widodo.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut pengamat politik terkemuka, Rocky Gerung Partai Gerindra bisa saja mempertimbangkan opsi untuk tidak mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Menjelang putusan MK, spekulasi merajalela terlebi setela menundan empat menteri Jokowi.

Ada sinyal bahwa MK mempersiapkan kejutan, mengingat pertanyaan-pertanyaan dan gestur yang dilakukan oleh para hakim.

Dikutip dari youtube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan “Intinya kira-kira di situ tuh mahkamah ingin dapat satu keterangan yang lebih dalam.”

“Mereka tahu tidak akan lebih dalam tapi mereka tetap undang untuk memperlihatkan kepada publik bahwa mereka serius untuk memeriksa eksekutif tuh yang kepala eksekutifnya satu waktu juga mungkin harus dihadirkan,” tambahnya.

Ada penekanan bahwa keputusan MK sebaiknya memperhatikan aspirasi publik, untuk menghindari potensi kerusuhan besar.

Bahkan, ada indikasi bahwa MK ingin mendapatkan keterangan tambahan, mungkin dari Presiden Jokowi.

Prediksi Rocky Gerung menambahkan sentuhan dramatis dalam dinamika politik yang tengah berlangsung.

Rocky Gerung menekankan “Bisa kita duga dari awal bahwa ada perencanaan kecurangan.”

“Apalagi kalau dikaitkan dengan tekanan internasional setiap hari Indonesia dibicarakan di Banyak forum dunia tentang kecurangan Pemilu,” tambahnya.

Dia meyakini bahwa jika Prabowo Subianto didiskualifikasi, pemilu ulang akan diadakan tanpa kehadiran Gibran.

Hal ini diyakini akan menguntungkan Prabowo, dengan perkiraan dukungan yang melampaui 58%.

“Karena diskualifikasi kan harusnya protes awal untuk tidak ikut pemilu,” ungkapnya.

Dalam konteks ini, muncul pertanyaan serius terkait keadilan dan kebenaran dalam proses pemilihan umum.

Pemilu ulang tanpa kehadiran Gibran menjadi fokus pembicaraan di kalangan masyarakat.

Spekulasi terkait kemungkinan hasilnya juga menjadi perbincangan hangat.

“Paling bagus adalah pemungutan suara ulang aja karena sudah terlihat bahwa memang Jokowi enggak mungkin lagi cawek-cawek ketika ada pemungkutan suara ulang,” tutupnya.

Bagaimanapun, keputusan MK pada tanggal 22 April mendatang akan menjadi tonggak penting yang akan membentuk arah politik Indonesia ke depan.

Dengan berbagai dinamika yang berkembang, keputusan MK tentunya akan menjadi sorotan hangat di kalangan masyarakat.

Semua mata tertuju pada tanggal 22 April, ketika MK akan mengungkapkan keputusan yang dinantikan banyak pihak.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *