Menjelang Keputusan MK, Masinton Pasaribu Kritik Jokowi: Keadaannya Lebih Buruk Dibandingkan Pada Masa Orde Baru

Masinton Pasaribu Kritik Jokowi
Masinton Pasaribu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idJelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres, politikus PDIP Masinton Pasaribu melontarkan kritik keras.

Masinton Pasaribu mengatakan, tingkat kecurangan pada pemilu 2024 lebih buruk dibandingkan pemilu pemerintahan Orde Baru.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Tingkat kecurangannya, level kecurangannya ini (orde baru) sama Pemilu 2024 ini, lebih parah (Pemilu) 2024,” kata Masinton dalam sebuah diskusi di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024) malam.

Menurut Masinton, dalam Pemilu masa pemerintahan orde baru kecuJelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres, Polikus PDIP Masinton Pasaribu gencar lontarkan kritikan.rangan dilakukan secara terang-terangan.

“Kalau dulu terang-terangan, karena rezim itu menggunakan ya kamu berbeda ya saya langsung disikat,” ujarnya.

Saat ini, Masinton menilai tidak demikian. Sebab, menggunakan seluruh instrumen kekuasaan.

“Kalau ini tidak, ini semua instrumen digunakan,” ucapnya.

Dia menuturkan, dalam Pilpres 2024 anggaran pendapatan belanja negara (APBN) digunakan untuk kepentingan Pemilu.

Selain itu, kata Masinton, lahirnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XI/2023 yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

“Jadi situasi Pemilu hari ini itu lebih parah dari Pemilu orde baru. Benar. Siapapun nanti kita bisa mendiskusikan itu,” jelasnya.

Dia menjelaskan, ketika orde baru elemen kekerasannya dalam bentuk intimidasi, yang dilihat secara jelas.

“Kalau sekarang itu dengan berbagai cara digunakan. Contoh instrumen penegak hukum, kalau dulu enggak pakai penegak hukum. Dulu itu cukup pake ABRI,” imbuh Masinton.

Masinton Pasaribu Minta Megawati Tak Perlu Bertemu Jokowi

Politikus PDIP Masinton Pasaribu meminta agar Megawati tidak perlu bertemu dengan Jokowi.

Menurut Masinton, pertemuan akan dilakukan terhadap orang yang menghormati konstitusi, reformasi, dan demokrasi.

“Terhadap orang yang tidak menghormati konsitusi, reformasi, dan demokrasi bagi saya tidak perlu untuk ketemu sama Bu Mega,” kata Masinton di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024) malam.

Dia menjelaskan, Megawati merupakan sosok yang menjunjung tinggi konsitusi, reformasi, dan demokrasi.

Masinton menuturkan, seorang presiden seharusnya menjunjung tinggi konstitusi, reformasi, dan demokrasi.

“Maka bagi saya tidak perlu ada basa basi terhadap orang yang begitu, penguasa yang begitu menafikan konstitusi, reformasi, dan demokrasi,” ujarnya.

Dia menegaskan, sekalipun dia presiden jika tidak menghormati konstitusi, reformasi, dan demokrasi.

“Sudah lah tidak perlu basa-basi dengan tokoh yang seperti itu, bahkan presiden sekalipun,” ucap Masinton.

Hubungan Presiden Jokowi dan PDIP memang sedang tidak baik karena pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sebab, dalam Pilpres 2024 Jokowi tak mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusung PDIP.

Sebaliknya, Jokowi mendukung anaknya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang diduetkan dengan Prabowo Subianto.

Padahal, saat ini status Jokowi masih sebagai kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *