Ganjar dan Anies Tidak Ikut Prabowo

Ganjar dan Anies Tidak Ikut Prabowo
Ganjar dan Anies Tidak Ikut Prabowo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



by M Rizal Fadillah – Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Hajinews.co.id – 6 Mei 2024 Capres PDIP Ganjar Pranowo menyatakan siap menjadi oposisi dan menutup peluang untuk bergabung dengan Prabowo. Ia menyatakan meski sebagai kader PDIP akan tetapi sikap itu bersifat pribadi. PDIP sendiri akan menyelenggarakan Rakernas akhir Mei ini untuk menyatakan sikap final tentang “positioning” partai terhadap Prabowo Gibran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

PDIP saat ini sedang mengadukan KPU ke PTUN tentang ketidakabsahan Gibran sebagai Cawapres. Artinya PDIP masih melakukan perlawanan terhadap Keputusan KPU dan meminta penundaan pelantikan Prabowo Gibran. Dengan demikian Ganjar dan PDIP hingga sekarang masih menunjukkan sikap yang sama yaitu berada di luar pemerintahan. Kemenangan Prabowo Gibran tetap dinilai curang.

Anies Baswedan dalam pertemuan dengan ulama dan aktivis Bandung pada 17 Mei 2024 menyatakan dua hal yaitu pertama, tidak akan ikut Prabowo dan kedua, klarifikasi ucapan selamat kepada Prabowo Gibran sebagai ucapan selamat untuk bekerja berbasis konstitusi. Aspeknya normatif dan tampilan adab yang baik. Ia menyatakan akan tetap bersama rakyat untuk melakukan perubahan.

Dalam acara Syawalan Keluarga Besar HMI MPO di Sleman Yogya pada 28 April 2024, Anies menyatakan ia akan tetap berada di jalur perubahan meskipun partai pendukungnya PKB dan Nasdem bergabung dalam Kabinet Prabowo. Anies sendiri enggan secara khusus mengomentari soal sikap PKB dan Partai Nasdem. Mungkin ia merasa tidak memiliki kompetensi untuk berbicara banyak soal partai politik pendukungnya tersebut.

Sungguh bagus jika kedua tokoh baik Ganjar maupun Anies tidak ikut bergabung dalam Kabinet Prabowo. Di samping untuk menjaga keseimbangan kekuasaan juga tidak etis dan bermoral jika kompetitor Capres yang kalah turut bersama dengan pemenang. Apalagi jika kemenangannya disinyalir tidak jujur. Kecurangan tetap tidak boleh ditoleransi meskipun dengan alasan bahwa pertempuran sudah selesai.

Pertempuran (battle) memang telah selesai akan tetapi peperangan (warfare) belum. Perang melawan kezaliman, kecurangan dan ketidakadilan tentu berkepanjangan. Pemilu khususnya Pilpres memang telah selesai tetapi perlawanan terhadap kecurangan terus berlanjut. Jika pertempuran curang dianggap selesai, maka hancurlah moral dari bangsa Indonesia yang katanya beradab.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *