Maraknya Kenaikan UKT, Ketua Muhammadiyah Menghimbau Negara Untuk Memfasilitasi Kuliah Bagi Setiap Generasi Muda

Maraknya Kenaikan UKT
Buya Anwar Abbas
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idKetua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas soal kenaikan biaya kuliah atau uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN). Buya Anwar juga berpendapat bahwa hanya anak-anak orang kaya yang bisa kuliah di universitas. jika dibiarkan maka pemerintah sama saja membuat kebijakan yang bersifat diskriminatif.

Buya Anwar menjelaskan, maju suatu bangsa apabila menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena melalui kedua hal tersebut dapat memajukan dan memajukan perekonomian bangsa dan negaranya. Tentu saja bila hal ini terjadi maka negara tersebut akan disegani dan dihormati secara politik oleh bangsa dan negara lain di dunia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Untuk menciptakan hal demikian peran dunia pendidikan terutama perguruan tinggi jelas sangat besar karena dia merupakan garda terdepan dalam mencerdaskan dan mencetak manusia-manusia unggul yang inovatif, kreatif, terampil, berdaya saing tinggi dan responsif terhadap perubahan dan mampu merekayasanya ke arah yang lebih baik,” kata Buya Anwar dalam pesan tertulis yang diterima Republika, Selasa (21/5/2024)

Dijelaskan Buya Anwar, oleh karena itu jika suatu bangsa dan negara ingin maju, maka negara dan bangsa tersebut harus bisa memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada rakyatnya. Terutama kepada para generasi mudanya untuk bisa kuliah di perguruan tinggi, tidak hanya untuk tingkat S1, tapi juga S2 dan S3.

Pertimbangan itulah yang telah membuat banyak negara maju berusaha untuk mengenakan biaya kuliah semurah mungkin, bahkan menggratiskannya agar warga bangsanya bisa sebanyak mungkin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.

“Tetapi anehnya di Indonesia lewat kebijakan baru yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang terjadi malah sebaliknya, di mana kenaikan uang kuliah melonjak cukup tinggi bahkan ada yang sampai tiga dan empat kali lipat lebih mahal dari sebelumnya,” ujar Buya Anwar.

Buya Anwar menegaskan, sehingga sudah bisa dipastikan hanya anak-anak orang kaya dan berduit saja yang akan bisa masuk perguruan tinggi.

Wakil Ketua Umum MUI ini menambahkan, jika kebijakan ini yang terjadi maka berarti pemerintah telah mengkhianati dirinya sendiri. Karena tugas negara dan pemerintah sesuai dengan amanat konstitusi adalah melindungi rakyat, mencerdaskan rakyat dan mensejahterakan mereka.

Untuk itu, Buya Anwar berharap kepada pemerintah dan DPR agar bisa mengatasi masalah ini secepatnya dan dengan sebaik-baiknya.

“Karena kalau tidak (diselesaikan dengan baik) maka berarti pemerintah dan DPR telah membuat kebijakan yang bersifat diskriminatif terhadap rakyatnya sendiri, karena kebijakan yang dibuatnya bias kepada orang-orang yang kaya saja. Sementara nasib dari orang-orang miskin serta punya pendapatan rendah jelas akan terabaikan,” jelas Buya Anwar.

Buya Anwar mengingatkan, hal ini tentu jelas tidak baik bagi perkembangan bangsa dan negara ini kedepannya. Padahal semua tahu, maju mundurnya suatu bangsa dan negara sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya. Semua tahu perguruan tinggi merupakan salah satu tempat yang sangat strategis untuk mencapai tujuan dimaksud.

Sumber: republika

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *