ALL EYES ON RAFAH: Kejian Israel di Kota Rafah Palestina, Bagaimana Tanggapan Amerika?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — All Eyes on Rafah adalah istilah dalam Bahasa Inggris yang jika diterjemahkan

Rafah adalah sebuah kota di Palestina. Letaknya berada di Jalur Gaza Selatan, sekira 30 kilometer (km) arah barat daya Kota Gaza.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada apa di Kota Rafah?

Mengutip Kompas.com, Kota Rafah adalah pintu masuk bantuan kemanusiaan.

Rafah menjadi satu-satunya tempat penyeberangan perbatasan dengan Mesin dan menjadi titik keluar bagi warga yang mencoba melarikan diri.

Selama serangan Israel ke Gaza, warga Palestina melarikan diri ke Kota Rafah dan berlindung di tenda-tenda yang mereka bangun.

Sejak Israel mengumumkan rencana operasi darat di Rafah, sekitar 800.000 orang telah meninggalkan kota tersebut.

Kemudian pada Ahad (26/5/2024), serangan dari Israel terjadi di Tas as-Sultan, sebuah kamp tempat perlindungan sementara di Kota Rafah.

Serangan itu dilancarkan via udara.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan bahwa setidaknya 45 orang tewas akibat serangan udara Israel tersebut.

Al Jazeera mewartakan, sejak Ahad (26/5/2024), Israel telah menyerang Kota Rafah sebanyak dua kali.

Serangan Israel di Kota Rafah yang terjadi pada Minggu, 26 Mei 2024 saat malam hari.

Banyak korban sedang bersiap untuk tidur saat serangan Israel terjadi.

Serangan itu terjadi di sebuah perkemahan tempat perlindungan sementara di utara kota Rafah, di daerah yang disebut Tal as-Sultan.

Hal itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan “serangan besar” yang dilakukan Israel di Rafah akan menjadi garis merah.

Banyak shelter yang terbakar dan penghuninya masih berada di dalam.

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan Israel menjatuhkan 7 bom seberat 900 kilogram (kg) serta rudal di kamp pengungsian.

Tentara Israel mengatakan pihaknya menargetkan Rafah dengan “amunisi presisi”, dan tangki bahan bakar di dekatnya menyebabkan kebakaran.

Video-video mengerikan muncul setelah kejadian tersebut, termasuk video seorang pria mengangkat mayat seorang anak kecil tanpa kepala.

Sementara itu, beberapa orang “dilaporkan mati terbakar” menurut Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA).

Serangan Israel menewaskan sedikitnya 45 orang di Kota Radah.

Adapun jumlah korban luka-luka belum terhitung lantaran rumah sakit tempat para korban dirawat telah ditutup setelah serangan pesawat tak berawak Israel di pintu masuk rumah sakit.

Serangan di pintu rumah sakit itu menewaskan 2 orang anggota staf.

 

Apa alasan Israel menyerang Kota Rafah?

Diwartakan Aljazeera, awalnya tentara Israel mengklaim menyerang kompleks Hamas di Kota Rafah, di mana Hamas beroperasi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan serangan itu adalah kesalahan yang tragis.

“Meskipun kami berupaya sebaik mungkin untuk tidak merugikan pihak-pihak yang tidak terlibat, sayangnya kesalahan tragis terjadi tadi malam. Kami sedang menyelidiki kasus ini,” kata Netanyahu.

Serangan itu terjadi dua hari setelah ICJ memerintahkan Israel menghentikan serangannya di Rafah.

 

Dampak serangan Israel, 36.096 warga Palestina tewas

Mengutip Al Jazeera, per Rabu (29/5/2024), tercatat setidaknya 36.096 warga Palestina tewas dan 81.136 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2024.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas tercatat 1.139 orang, dengan puluhan orang Israel masih ditawan di Gaza.

Aksi Israel menembaki sebuah kamp tenda di “zona aman” di sebelah barat Kota Rafah menyebabkan sedikitnya 21 orang meninggal dunia termasuk 13 wanita dan anak perempuan.

Serangan Israel yang dilancarkan pada awal Mei telah memaksa sekira 1.000.000 orang meninggalkan Rafah, sebagian besar dari mereka telah beberapa kali mengungsi akibat perang Israel di Gaza.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat mengenai invasi darat Israel ke Rafah.

Spanyol, Irlandia dan Norwegia secara resmi telah mengakui negara Palestina.

PBB mengatakan mereka telah menerima sekitar 170 truk bantuan kemanusiaan selama tiga minggu terakhir.

 

Tanggapan Amerika Serikat

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Kirby, baru-baru ini menjawab pertanyaan wartawan tentang keberpihakan AS.

Diwartakan Al Jazeera, seorang wartawan bertanya pada Kirby, “berapa banyak mayat hangus yang diperlukan Biden untuk mengubah arah dukungannya terhadap Israel?”.

John Kirby mengatakan, AS tidak menutup mata terhadap kematian warga sipil di Rafah.

Namun, ketika ditanya tindakan apa yang akan diambil pemerintahan Biden setelah serangan yang menewaskan sedikitnya 45 warga Palestina yang terlantar itu, Kirby mengatakan mereka perlu “menunggu” untuk melihat hasil penyelidikan atas insiden tersebut.

sumber

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

0 Komentar