Lebih Dari 117.267 Jemaah Haji Datang Ke Arab Saudi dan Diminta Mengenakan Masker

Lebih Dari 117.267 Jemaah Haji Datang Ke Arab Saudi
Jemaah Haji
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah dr Enny Nuryanti mengimbau jemaah haji Indonesia menggunakan masker saat beribadah atau beraktivitas. Imbauan menggunakan masker ini dilakukan karena cuaca panas Arab Saudi mencapai 43 derajat celsius yang menyebabkan beragam penyakit pernafasan.

“Jemaah diimbau tetap memakai masker di luar prosesi ibadah tawaf saat umrah wajib. Masker sangat penting sebagai benteng pertahanan diri jemaah dari penyakit,” ujar Enny, Rabu (29/5/2024).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jadi saat di tempat umum, wajib pakai masker. Apalagi para lansia, mereka bisa lebih rentan karena kondisi tubuhnya juga risiko tinggi,” sambung dia.

Enny menjelaskan, beberapa penyakit yang bisa terjadi disebabkan cuaca panas adalah infeksi saluran pernafasan atas. Selain itu, kebanyakan jemaah haji saat beribadah tak bisa menghindarkan diri dari kerumunan, sehingga mudah tertular ISPA.

Tak hanya masker, Enny juga mengimbau pada jemaah haji untuk tetap menjaga imun tubuh dengan banyak mengkonsumsi vitamin dan makanan bergizi. Selain istirahat yang cukup, jemaah diminta minum air putih dan oralit untuk menjaga cairan tubuh.

“Jadi banyak-banyak minum air putih serta minum oralit juga diperlukan untuk memenuhi cairan tubuh. Dan yang paling penting itu berhenti merokok bagi yang merokok,” ucap Enny.

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah mencatat ada 57 jemaah haji yang saat ini masih dirawat inap karena 3 penyakit dominan yaitu pneumonia, dispepsia atau keluhan lambung dan demensia. KKHI juga mencatat sejak 20 Mei 2024, KKHI menerima 137 pasien rawat jalan.

“Kebanyakan pasien tergolong lansia. Sama dengan yang rawat inap kasus terbanyak Pneumonia, disusul hipertensi dan demensia,” ujar Enny.

24 Jemaah Ditangkap

Sebanyak 24 jemaah pemegang visa non haji asal Indonesia diamankan aparat kepolisian Kerajaan Arab Saudi. Mereka diamankan setelah kedapatan tidak bisa menunjukkan dokumen-dokumen perhajian ketika Miqat di Bir Ali, Madinah.

“Kami tidak tahu sampai sekarang apakah masih ditahan, apakah sudah dilepas atau bagaimana? Belum tahu,” ujar Kepala Seksi PPIH Bir Ali Aziz Hegemur di Madinah, Rabu (29/5/2024).

Aziz bercerita kejadiaan tersebut terjadi pada 28 Mei 2024, sekitar pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Ketika itu datang satu bus yang membawa 24 orang ke Bir Ali.

Petugas haji yang selesai melaksanakan Salat Zuhur melihat ada keganjilan. Pasalnya, pada jam-jam tersebut tidak ada jadwal kedatangan jemaah haji Indonesia ke Bir Ali untuk mengambil Miqat.

Petugas pun langsung mengecek ke dalam bus. Ketika ditanya, mereka mengaku jemaah haji furada. “Kami tanya, mereka jawab jemaah Furoda. Sehingga kami tidak tanya, apa dibawa apa tidak (dokumen-dokumen),” kata dia.

Menurut Hegemur, setelah dicek oleh petugas di Bir Ali, jemaah tersebut langsung buru-buru kembali ke bus. Namun belum sempat meninggalkan Bir Ali, mereka harus melalui pemeriksaan (Check Point) awal di Bir Ali saat akan menuju Makkah di Bir Ali. Pemeriksaan ini dilakukan oleh pihak Masyariq.

Check Point ini untuk memastikan bahwa jemaah yang melakukan perjalanan ke Makkah adalah mereka yang telah memenuhi syarat untuk melaksanakan ibadah haji. Pengecekan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan dokumen (visa haji dan paspor). Apabila dinyatakan aman dan boleh melanjutkan perjalanan, maka akan mendapat stempel dari pihak Masyariq.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *