Gatot Nurmantyo Bongkar Dibalik Kuatnya Prabowo-Gibran Hingga Menang Telak

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Gatot Nurmantyo yang merupakan bagian dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) sekaligus mantan Panglima TNI membeberkan dibalik kuatnya Prabowo-Gibran.

Melalui channel youtube Refly Harun, Gatot Nurmantyo mengungkapkan pengamatannya mengenai Prabowo-Gibran yang berhasil mendapat kemenangan telak.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Walaupun pemilu telah berakhir dan KPU telah mendeklarasikan Prabowo-Gibran sebagai pemenang, namun tak menghapus keanehan-keanehan yang terjadi.

Kemenangan Prabowo-Gibran masih penuh dengan tanda tanya untuk beberapa pihak yang merasa adanya kecurangan yang dibiarkan begitu saja.

Gatot Nurmantyo sebagai tokoh yang tak kenal takut menyuarakan aspirasinya. Di Podcast Refly Harun Gatot mengatakan bahwa adanya kesengajaan penetapan MK pada 19 Oktober perihal usia cawapres.

Kesengajaan yang dibuat menunggu kekuatan koalisi 02 cukup kuat, dengan begitu rencana yang sudah disiapkan barulah dilancarkan.

“Maka muncul apa yang harus dilakukan kan gitu, dan Keputusan Mahkamah Konstitusi ini kalau kita lihat dilakukan tanggal 19 Oktober itu menunggu kekuatan penuh,” ucap Gatot Nurmantyo.

“Ketika Demokrat bergabung maka SBY aja dukung kok pasti, mantan presiden kan gitu. ketua-ketua partai besar juga mendukung, ahli hukum tata negara Iya kan yang ada di situ, maka barulah berani memutuskan,” sambungnya.

Bukan hanya sekadar itu Gatot Nurmantyo juga membahas bahwa sebenarnya ajuan Gibran pernah sebelumnya dibatalkan pada bulan Agustus, namun tiba-tiba mengajukan kembali.

“Yang menarik yang mengajukan kan yang terakhir, kalau enggak salah bulan Agustus mengajukan sendirian kan gitu, walaupun semuanya sudah sudah melanggar pernah mengajukan dibatalkan kok tiba-tiba mengajukan lagi kan gitu,”paparnya.

Menurut Gatot Nurmantyo Mahkamah Konstitusi pun telah memperlihatkan secara terang-terangan dengan menyatakan bahwa masalah undang-undang batas usia capres bukan wewenangnya.

“Tapi tiba-tiba tanpa legal standing dikasih lah gitu, terhormat karena ada klausul tambahan yaitu berpengalaman atau pernah atau sedang menjabat sebagai Kepala Daerah yang dipilih langsung,” tambahnya.

Gatot Nurmantyo menjelaskan bahwa kemenangan Prabowo-Gibran telah direncanakan dan dilancarkan ketika kekuatan mereka telah penuh.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *