Gempar Fatwa MUI Mengharamkan Ucapan Salam Agama Lain, PWNU Jatim Tak Melarang

Fatwa MUI Mengharamkan Ucapan Salam Agama Lain
Fatwa MUI Mengharamkan Ucapan Salam Agama Lain
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idBelakangan ini nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Hal ini setelah MUI mengeluarkan fatwa salam yang berdimensi doa khusus agama lain diharamkan bagi umat Islam.

Setelah itu, fatwa MUI menuai pro dan kontra di masyarakat. Seperti yang diunggah beberapa akun di X, @saidiman pun mengkritisi fatwa MUI tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jadi orang yang sekadar ucap salam agama lain akan dibakar di neraka. Sungguh sebuah ajaran kasih dan damai. Hati menjadi sangat adem. Mana ada agama lain punya ajaran semulia ini. Salut sampai ke bulan! #Serius #IniBukanSarkasme,” ujar @saidiman.

“Bagaimana mau membangun keakraban sesama anak bangsa jika salam aja dilarang,” tulis politisi PSI melalui akun X pribadinya @DedynurPalakka.

Sementara, juga ada beberapa warganet yang setuju dengan fatwa MUI tersebut. “Udah bener kalau di forum pramuka salam pramuka, di acara olahraga salam olahraga, masih harus ditambah salam 7 agama, habis waktu, haram pula, sesuai kondisi aja,” ungkap @ArifLabMed.

Merespons ramainya pro kontra soal fatwa MUI tersebut, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Huda Mergosono Malang KH Achmad Shampton MAg atau akrab disapa Gus Shampton mengatakan memang haram jika  dilihat dari sudut pandang dimensi doa.

“Kalau dilihat dari sudut pandang dimensi doa, ya tentu haram. Tapi di sana ada celah sebagaimana disampaikan NU,” jelas Gus Shampton, Sabtu (1/6).

Putra KH Achmad Masduqi Mahfudz, rais syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) tahun 2002-2007, itu menegaskan, dalam kondisi dan situasi tertentu demi menjaga persatuan bangsa dan menghindari perpecahan, pejabat muslim juga diperbolehkan menambahkan salam lintas agama.

Pernyataan Gus Shampton tersebut sesuai dengan rumusan dalam keputusan Bahtsul Masail Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim) tentang Hukum Salam Lintas Agama. Dikatakan, Islam sebagai agama kerahmatan selalu menebarkan pesan-pesan kedamaian di tengah manusia.

Pesan kedamaian dalam wujud menebarkan salam secara verbal juga telah menjadi tradisi agama tauhid sejak Nabi Adam as yang terus diwarisi hingga sekarang. Dalam Surat Maryam Ayat 47  disebutkan bahwa Nabi Ibrahim mengucapkan salam kepada ayahnya yang belum bertauhid.

قَالَ سَلٰمٌ عَلَيْكَۚ سَاَسْتَغْفِرُ لَكَ رَبِّيْۗ اِنَّهٗ كَانَ بِيْ حَفِيًّا

qâla salâmun ‘alaîk, sa’astaghfiru laka rabbî, innahû kâna bî ḫafiyyâ

Artinya: Dia (Ibrahim) berkata, “Semoga keselamatan bagimu. Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku.

Nabi Muhammad pun pernah mengucapkan salam kepada penyembah berhala dan segolongan Yahudi yang sedang berkumpul bersama kaum muslimin.

“Diriwayatkan dari Urwah, sungguh Usamah bin Zaid mengabarinya Bahwa Nabi saw naik himar yang di atasnya terdapat pelana dan di bawahnya terdapat kain beludru kampung Fadak, sementara Usamah mengikuti di belakangnya dalam rangka menjenguk Sa’d bin ‘Ubadah di kampung Bani al-Harits bin al-Khazraj, peristiwa ini terjadi sebelum perang Badar, sehingga Nabi Saw melewati suatu majelis yang di dalamnya berkumpul kaum muslimin, kaum musyrikin penyembah berhala dan kaum Yahudi yang di dalamnya terdapat Abdullah bin Ubai. Di majelis itu juga ada Abdullah bin Rawahah. Kemudian ketika debu telapak hewan kendaraan menyebar ke majelis, Abdullah bin Ubai menutupi hidungnya dengan selendangnya, lalu berkata: “Jangan kenai debu kami.” Kemudian Nabi Saw mengucapkan salam kepada mereka ..” (Muttafaq ‘Alaih)

Termasuk sebagian generasi sahabat dan tabiin setelahnya, seperti Abu Usamah Ra dan Ibn Mas’ud Ra, membolehkan dan melakukan salam.

PWNU Jatim menilai sangat wajar menebarkan salam sebagai pesan kedamaian menjadi tradisi universal manusia lintas adat, budaya dan agama, dengan berbagai model, cara dan dinamika zamannya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *