Bukan Rasulullah, Lantas Siapa Nabi Pertama Yang Menunaikan Ibadah Haji?

Nabi Pertama Yang Menunaikan Ibadah Haji
Mekah


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idHaji adalah rukun Islam  yang kelima dan wajib dilakukan oleh semua orang yang mengaku Allah SWT sebagai Tuhannya. Namun ternyata nabi pertama yang menunaikan haji bukanlah Rasulullah. Lantas, siapakah orang pertama di muka bumi yang menunaikan ibadah haji?

Mengutip buku Sejarah Ibadah karya Syahruddin El-Fikri, terdapat penjelasan tentang haji dan umrah dari berbagai sumber, dan Nabi Adam hingga zaman Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Secara umum pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada masa Nabi dan Rasul lebih terfokus pada ibadah tawaf dan mengelilingi Ka’bah.

Saat Adam dan Hawa datang ke Bumi, jarak mereka berjauhan. Adam ada di India, tapi Hawa digulingkan di Mekah.

Adam berangkat menjelajahi luasnya Bumi, tapi yang dia lihat hanyalah dirinya sendiri.

Hingga Adam berkata: “Wahai Tuhan, tidak adakah orang lain di bumi ini yang mensucikan-Mu dan memuji-Mu, selain diriku?”

Lalu muncullah suara dari Allah yang berkata kepada Adam: “Aku akan menjadikan di bumi ini anak-anakmu dan keturunanmu yang akan bertasbih dengan memuji dan mensucikan-Ku, dan Aku akan menjadikan rumah-rumah di mana orang-orang yang beriman akan selalu mengingat-Ku.”

“Dari salah satu rumah-rumah itu akan Aku jadikan sebuah rumah yang akan Aku namai dengan nama-Ku (Baitullah). Aku akan menjadikannya sebagai tanah suci yang aman. Aku akan menjadikannya sebagai rumah yang pertama kali dibangun untuk manusia; di mana mereka datang ke rumah tersebut dari berbagai tempat. Mereka semua bertasbih dengan memuji-Ku, dan mereka mengucapkan kalimat sambutan (Labbaik Allahumma labbaik).”

“Barang siapa yang datang ke rumah itu dengan maksud untuk berhaji, maka ia adalah tamu-Ku, dan wajib bagi Al-Karim (Dzat Yang Mulia) untuk memuliakan tamu-Nya. Engkau akan meramaikannya, wahai Adam; begitu juga para nabi dan umat setelahmu, nabi yang satu setelah nabi yang lain dan umat yang satu setelah umat yang lain.”

Dari penjelasan di atas, Adam sebagai makhluk yang cerdas paham betul makna keturunan, bahwa nanti beliau akan dipertemukan dengan Siti Hawa. Tetapi saat itu pikirannya juga terfokus kepada Baitullah, dimana tempat ia akan meramaikannya dan mengingat Allah didalamnya,

Maka Adam pun berlari dari Tempanta (India) supaya bisa sampai di Makkah yakni Baitullah. Saat sedang berlari, dari kejauhan Adam melihat sesosok bayangan yang berlari kencang, sehingga Adam pun menghampirinya.

Ternyata bayangan ini adalah Siti Hawa, Adam akhirnya telah bertemu dengan Hawa di daerah sekitar Arafah, yang kemudian dijadikan sebagai sebuag gunung dalam proses manasik haji.

Selepas itu, Adam dan Hawa pergi ke daerah Baitullah, disana menemukan batu mulia, lalu keduanya bertawaf mengelilingi Baitullah, serta menunaikan ibadah haji dan umrah.

Haji Pra-Islam Zaman Jahiliyah

Mengutip buku Belajar Manasik Haji karya Ruhy Sholeh, Dedi Fadilah dijelaskan sejarah singkat mengenai ibadah haji dari zaman jahiliyah.

Praktik ibadah Haji telah ada sejak era pra-Islam, yang dikenal sebagai zaman Jahiliyyah. Perbedaannya adalah bahwa pada masa itu, pelaksanaan haji dilakukan tanpa adanya penampilan khusus. Selain itu, ibadah haji juga diyakini telah dikenal sejak zaman Nabi Adam.

Popularitasnya semakin meningkat pada masa Nabi Ibrahim dan setelahnya. Beberapa cendekiawan mengklaim bahwa setiap nabi Allah telah melakukan ibadah haji. Oleh karena itu, ibadah haji telah ada sebelum masa Nabi Muhammad SAW.

Haji Pertama Umat Islam

Pada tahun ke-9 Hijriah, umat Islam menjadi yang pertama kali menjalankan ibadah haji. Pada waktu itu, mereka dipimpin oleh Abu Bakar Shiddiq, sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Ibadah Haji mereka dilaksanakan setelah berhasil menguasai kota Mekkah.

Nabi Muhammad SAW baru mampu melaksanakan ibadah Haji secara penuh pada tahun ke-10 Hijriah, yang kemudian dikenal sebagai ‘Haji Wada’, atau Haji Perpisahan. Ini karena setelah menjalankan ibadah Haji tersebut, beliau wafat, meninggalkan keluarga, sahabat, dan umatnya yang dicintai.

Selanjutnya, ibadah Haji yang dilakukan Nabi Muhammad SAW inilah yang menjadi panduan bagi pelaksanaan ibadah Haji kaum Muslimin di seluruh dunia sampai sekarang.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar