Bahaya! Mengonsumsi Obat-Obatan Ini Dapat Menyebabkan Tulang Cepat Rapuh

Dapat Menyebabkan Tulang Cepat Rapuh
Obat-Obatan


banner 800x800

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Penggunaan obat-obatan tak selalu memberikan dampak positif bagi kesehatan. Selain itu, konsumsi jangka panjang dapat menyebabkan tulang cepat rapuh.

Terkait hal tersebut, dokter spesialis ortopedi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional, Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ia mengatakan ada beberapa jenis obat yang jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan tulang lebih cepat rapuh

Steroid, obat penenang, dan obat kemoterapi dapat menyebabkan tulang cepat rapuh jika dikonsumsi dalam jangka panjang, kata Kencana.

“Steroid, obat yang dipakai kalau asma, orang-orang gangguan imun, atau lupus, atau sakit rematik karena peradangan artritis, juga orang-orang yang konsumsi obat penenang, kalau jangka panjang bisa bikin tulang rapuh, atau obat lain yang buat tulang rapuh obat kemoterapi kanker, tapi konsumsi itu kalau sudah bulanan,” katanya dikutip dari ANTARA pada Selasa (12/6/2024).

Menurut dia, orang-orang yang sering mengonsumsi obat-obatan semacam itu perlu menjalani pemeriksaan kepadatan tulang menggunakan alat Bone Mineral Densitometry (BMD) untuk mengetahui apakah kepadatan tulang mereka menurun.

Orang yang mengonsumsi obat steroid dan obat penenang disarankan menjalani pemeriksaan kepadatan tulang.

Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan kepadatan tulangnya normal maka selanjutnya tidak perlu menjalani pemeriksaan lagi selama tidak ada keluhan.

Namun, jika menurut pemeriksaan kepadatan tulangnya menurun maka dokter berdasarkan tingkat keparahan kondisi tulang akan memberikan obat bifosfonat seminggu atau sebulan sekali, atau memberikan suplemen untuk mencegah tulang keropos.

Dokter Ifran mengatakan bahwa pasien yang demikian akan disarankan menjalani pemeriksaan kepadatan tulang setiap enam bulan sekali.

“Kalau tulang bagus kategori osteopeni atau lunak saja kita berikan suplementasi, misal diberi kalsium 500 miligram sampai satu gram per hari, vitamin D3 antara 1.000-2.000 international units (IU) cukup itu saja untuk tulang,” ia menjelaskan.

“Tapi, kalau keropos tulang atau rapuh ada obat tablet atau infus,” lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu menambahkan.

Dokter Ifran mengatakan bahwa pengeroposan tulang secara klinis merupakan gejala yang tidak dirasakan, karena prosesnya berlangsung lama.

Gejalanya, ia melanjutkan, biasanya baru terasa kalau tulang sudah mulai membungkuk ke depan atau tulang terasa sakit karena patah yang bukan disebabkan oleh cedera berat melainkan mengangkat benda berat.

Dia menyarankan pemeriksaan massa tulang bagi orang-orang yang pada usia muda mengonsumsi obat-obatan steroid atau obat penenang, perempuan yang sudah lebih dari lima tahun berhenti menstruasi atau menopause, serta pria berusia 70 sampai 80 tahun.

Orang yang sudah berusia lanjut, ia mengatakan, sebaiknya melakukan olahraga yang ringan seperti latihan peregangan otot dan jalan kaki untuk menjaga kondisi tulang tetap baik.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *