Jakarta Dibuang, Ambil Saja Oleh Negara Pasundan

Jakarta Dibuang
Potret Jakarta malam Hari, MOnas dan HI
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



by M Rizal Fadillah – Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Hajinews.co.id – Pindah paksaan Ibu Kota Negara ke Penajam membuat Jakarta tercampakan. Belum juga IKN Penajam jadi, Jokowi sudah mencabut status Ibu Kota Jakarta. UU No 2 tahun 2024 menegaskan bahwa Jakarta menjadi hanya sebagai Daerah Khusus. Tidak lagi sebagai Ibu Kota Negara. Di samping tergesa-gesa juga total mempertuhankan nafsunya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Muncul selorohan tapi bisa menjadi serius yakni jika memang Jakarta itu dibuang maka harus ada yang mengambil. Potensi untuk mengambil Jakarta itu ada pada Negara Pasundan. Hal ini merujuk pada sejarah ketatanegaraan bangsa bahwa Jakarta bersama Banten dan Jawa Barat pernah menjadi satu negara bagian yang bernama Negara Pasundan.

Negara Pasundan terbentuk beberapa tahun setelah Kemerdekaan Republik Indonesia. Negara Pasundan kesatu tahun 1947 dengan Presiden Musa Soeria Kertalegawa mantan Bupati Garut, sedangkan Negara Pasundan kedua pada tahun 1948 dengan Presiden Wiranatakusumah mantan Bupati Bandung. Negara Pasundan berbendera hijau putih hijau.

Ibu Kota Negara Pasundan dahulu adalah Bandung. Kini jika mengambil kembali Jakarta, maka boleh juga Jakarta menjadi Ibu Kota Negara. Dahulu pun sebelum Jakarta maka kota ini bernama Sunda Kelapa yang menjadi pelabuhan penting dari Kerajaan Sunda Padjadjaran. Bogor atau Pakuan menjadi Ibu Kota Kerajaan Sunda.

Jawa Barat sejak awal sudah otonom. Di Jawa Barat ada dua Kerajaan besar yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Sunda berpusat di Pakuan, adapun Galuh di Kawali. Raja Sunda antara lain Tarusbawa, Sanjaya, Tamperan Barmawijaya, Rakeyan Banga, dan Prabu Giliwesi Sedangkan Raja Galuh adalah Wretikandayun, Mandi minyak, Sannaha, Lingga Buana dan Purbasora.

Masa Lingga Buana, Wastukancana dan Sri Baduga Maharaja, Sunda dan Galuh bersatu untuk kemudian berubah menjadi Kerajaan Padjadjaran.

Karakter otonom Jawa Barat patut menjadi dasar kebijakan. Ini sangat penting demi kemajuan dan optimalisasi Jawa Barat sendiri. Pada pilihan moderat keniscayaan bagi Jawa Barat adalah Otonomi Khusus. Jika Jakarta di lepas, maka konsepsi Negara Federasi patut dipertimbangkan yakni gabungan Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Negara Pasundan.

Pada pilihan ekstrim, maka Jawa Barat harus merdeka. Tidak peduli dengan apapun maunya Jokowi, toh ia juga hanya memikirkan dirinya sendiri. Bermimpi dan berkhayal sedang bertahta di Istana mainan yang baru. Melamun dan menikmati kolam yang berisi kumpulan katak.

Jokowi sang perusak negeri, raja serba tak peduli dan penuh misteri. Ia membantah dirinya PKI. Kini ia ingin membuang Jakarta kota bersejarah yang asalnya Jayakarta.
Ketika masih Sunda Kalapa daerah itu menjadi bagian dari Kerajaan Sunda.

Pilihan saat ini adalah rebut kembali Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia atau ambil saja Jakarta sebagai Ibu Kota dari Negara Pasundan.
Kebijakan sentralistik dan politik dinasti Jokowi sangat berbahaya. Rakyat harus terus melawan.

Bandung, 17 Juni 2024

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *