Pembangunan IKN di Kaltim Terbentur APBN, Rocky Gerung: Ini Bukan Proyek Negara, Proyek Jokowi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Pengamat politik, Rocky Gerung menguliti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim), dalam lawatannya ke Kota Balikpapan.

Pembangunan IKN masih menjadi sorotan serta menuai pro dan kontra dari sebagian kalangan masyarakat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terutama terkait pembiayaan yang hingga kini masih didominasi Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) dan investor lokal nasional.

Seperti terungkap dalam Talkshow Tribun Kaltim bertajuk Re-start Akal Sehat, Jumat (14/6/2024).

Talkshow menghadirkan narasumber pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung.

Dalam perbincangan yang dipandu Pemimpin Redaksi Tribun Kaltim, Ibnu Taufik Juwariyanto, Rocky Gerung menyampaikan kritikan terkait proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, pembangunan IKN berdasar pada ketidakmampuan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Dalam artian mengalami keterbatasan anggaran.

“Semua proyek pembangunan penghalangnya bukan oposisi, penghalangnya APBN. Semua proyek adalah ambisi politik, semua ambisi politik dibatasi APBN,” tandas Rocky Gerung yang juga seorang filsuf.

Ia menyebut, misalnya 60 persen APBN sudah habis untuk digunakan kegiatan rutin, dan tersisa 40 persen.

Kemudian 40 persen dibagi untuk IKN dan lain sebagainya, maka sudah mengalami defisit.

“Kalau ekonomi tumbuh 78 atau 90 persen artinya ada APBN yang turun di situ. Tapi di kita tidak terlihat itu. Kita perlu Rp3.500 triliun, sedangkan pendapatan kita cuma Rp1.800 triliun. Bagaimana caranya itu?,” bebernya.

Rocky Gerung beranggapan, seandainya APBN difokuskan untuk pembangunan IKN, maka pembangunan IKN bisa saja dibangun dalam dua semester atau dengan sistem multiyears.

“Semua hal yang masuk akal secara konseptual sudah diuji di dalam modelling dengan metodologi. Sekarang dipindahkan ke dalam proyek, proyek perlu uang, dan uang batasnya adalah pilih meningkatkan cara kita berpikir atau jadi tempat untuk orang liburan dan lain-lain,” ulasnya.

Rocky menekankan, pendapat dan kritikannya bukan merujuk persoalan pesimis atau optimistis terhadap pembangunan IKN, melainkan juga terkait analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) di wilayah IKN.

“Karena bagaimana mungkin membangun sesuatu yang tidak Amdal? Akibatnya sekarang kita lihat. Pak Jokowi bilang nanti kita gali air tanah, yang ketemu batubara. Kemudian dia mau supaya air itu dihidupkan dengan sirkulasi normal, begitu ditemukan sirkulasinya, gas yang keluar,” terangnya.

Sehingga Rocky menyebut, IKN bukan suatu proyek yang tidak jadi terbangun, melainkan dari awal, tidak ada ide atas perpindahan IKN.

“Semua hal yang dibayangkan oleh Pak Jokowi memang benar bahwa ibu kota itu betul-betul bagus dan indah. Di situ akan ada kegiatan sosial, politik, arsitekstur baru yang kita bayangkan memang indah. Tapi dalam laptop Jokowi,” kritiknya.

Bukan Proyek Negara

Pemimpin Redaksi Ibnu Taufik Juwariyanto pun menanyakan alasan Rocky Gerung menolak perpindahan IKN di Kaltim.

“Menolak proyek Jokowi, ini bukan proyek negara. Ini proyek Jokowi,” tegasnya.

Rocky beranggapan, jika IKN adalah proyek negara, maka seharusnya berada dalam prosedur konstitusi.

“Tidak ada konstitusi bilang pindahkan IKN. Bahkan kalau itu mau disebut sebagai proyek Presiden Jokowi, dia tidak ada menjanjikan itu selama kampanye,” imbuhnya.

Belum lagi, kata Rocky, pembangunan IKN tidak terdapat analisis mengenai dampak lingkungan.

Bahkan, belum ada investor asing yang masuk, dan lain sebagainya.

Ia juga mempertanyakan, siapa yang akan me-manage IKN ke depannya. IKN dengan high technology, disertai dengan problem-problem lingkungan yang ada.

Rocky menilai, yang bisa me-manage IKN di dua semester ke depan adalah orang yang intelligent quotient (IQ) dengan kecerdasan normal atau di atas rata-rata.

“Sekarang kita tanya siapa yang punya IQ 100 di Indonesia? Tidak ada, IQ kita avarege 78. Jadi IQ orang Singapura 105, IQ orang vietnam 115. Maka yang akan kelola itu adalah Singapura dan Vietnam. Begitu dia jadi pun nggak mungkin kita yang kelola,” ulasnya.

Selain itu, Rocky juga menanggapi usulan penambahan anggaran untuk IKN oleh Plt. Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni.

Dengan mengusulkan anggaran IKN ditambah Rp29,8 triliun.

“Tapi kata Sri Mulyani (Menteri Keuangan RI) jangankan Rp29 triliun, yang tersisa anggaran tinggal Rp16 triliun. Bayangkan misalnya di dalam kabinet sendiri tidak saling tahu ini uang tersisa berapa coba. Bagaimana bisa percaya sedangkan dia saling berbohong,” pungkasnya.

Mengapa Ada Kantin Kejujuran?

Rocky Gerung menyambangi Kantor Tribun Kaltim di Jalan Indrakila, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/6/2024).

Kedatangannya untuk hadir menjadi narasumber dalam sesi talkshow yang dihelat Tribun Kaltim yang disiarkan live melalui kanal Youtube TribunKaltim.co dan Facebook Tribun Kaltim Official.

Setiba di kantor Tribun Kaltim, rombongan Rocky Gerung lantas menuju ruang redaksi tempat sesi talkshow berlangsung.

Selama talkshow berlangsung, Rocky Gerung menyampaikan kritikannya terkait proyek IKN di Kalimantan Timur.

Tampak para tim redaksi Tribun Kaltim yang hadir menyimak serius paparan Rocky Gerung.

Mereka juga antusias melontarkan beberapa pertanyaan. Ada yang menanyakan alasan mengapa Rocky Gerung kerap mengkritik IKN. Kemudian ada pula yang menyampaikan kekhawatirannya terhadap Kaltim atas hadirnya IKN.

Ada juga yang bertanya di luar dari topik IKN, yakni terkait kebebasan berpendapat sebagai generasi Z di era Prabowo-Gibran.

Usai talkshow, Rocky Gerung sempat tertarik dengan Kantin Kejujuran yang diusung Tribun Kaltim bagi karyawan.

“Kenapa di lingkungan yang isinya kejujuran mesti disebutin juga Kantin Kejujuran. Nggak masuk akal itu. Sama dengan KPK. Tagline KPK jujur itu hebat, ngapain, biasa aja jujur itu. Tapi nggak apa, kejujuran itu mungkin cuma ada di kamar pengantin. Kantin itu artinya pengantin,” ucapnya sambil guyon.

Suasana talkshow yang semula tegang lantas mencair.

Hal ini lantaran terdapat sesi swafoto antara seluruh tim redaksi Tribun Kaltim dengan Rocky Gerung.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *