Menag Mengklaim Ibadah Haji Berjalan Sukses Pada Tahun 2024 Ini

Ibadah Haji Berjalan Sukses Pada Tahun 2024
Ibadah Haji Berjalan Sukses Pada Tahun 2024
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Rangkaian perjalanan haji terus berlanjut.

Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menilai pelaksanaan ibadah haji tahun 1445/2024 Masehi berjalan dengan sukses.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Ada beberapa indikasi.

Pertama, layanan jemaah dengan sempurna selama periode kedatangan.

Kuota perjalanan haji yang biasa sebanyak 213.320 jemaah telah dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga hanya menyisakan 45 jamaah yang tidak dapat digantikan di akhir proses visa yang sudah tutup.

“Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” sebut Menag.

Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah.

Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.

“Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas, bukan tugas mudah,” ujar Menag.

“Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar,” lanjutnya.

“Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022,” ucapnya lagi.

Indikator kesuksesan ketiga, lanjut Gus Men, proses puncak haji berjalan lancar.

Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

“Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” kata Gus Men.

Ada beberapa dinamika di Mina, kata Gus Men, itu menjadi bagian yang akan dievaluasi.

Menurutnya, wilayah Mina jelas batasannya dan sangat terbatas.

Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

“Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan, sehingga menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” kata Gus Men.

“Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan,” lanjutnya.

“Alhamdulillah kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar,” katanya lagi.

Menag menambahkan, pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini.

Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.

(Sumber: kemenag.go.id)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *