In Memorium Ismed Hasan Putro, Mencari Payung Tebal di Padang Mahsyar

In Memorium Ismed Hasan Putro, Mencari Payung Tebal di Padang Mahsyar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Taryono Asa

Hajinews.co.id — Saya terkaget-kaget melihat postingan di fb kawan-kawan tentang meninggalnya seorang teman Ismed Hasan Putro.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Takdir tak bisa ditolak.

Saya mengenal Ismed cukup lama, terlebih saat beliau menjabat sebagai ketua umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia.

Saat berbincang dengan beliau beberaoa tahun yang lalu terungkaplah bahwa keterpanggilan Ismed Hasan Putro untuk menjadi nakhoda Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) semata-mata didorong oleh semangat lillahi taala. “Saya hanya ingin mencari payung yang tebal di padang masyhar,“ kata Ismed ketika ditanya mengapa ia dari seorang pengusaha sukses mau menggeluti organisasi Islam IPHI.

Bagi Ismed untuk mencari materi saat ini sudah cukup. Sejumlah jabatan bergengsi pun pernah ia jalani. Sejumlah perusahaan baik sebagai komisaris maupun direktur utama pun pernah dia nakhodai. Bahkan sebuah perusahaan BUMN yang prestisius seperti Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) pun pernah dia pimpin. Sekarang lah saatnya konsentrasi memimpin IPHI dengan berharap mendapat keridloan dari Allah Swt, dan juga keberkahan dari Allah semata. Dengan demikian kelak di Padang Mahsyar akan mendapat naungan payung tebal, saat dibangkitkan di yaumil mahsyar kelak.

Ismed mengaku memimpin ormas Islam IPHI dengan memimpin BUMN ada perbedaan yang menyolok. Kalau di BUMN itu kan budaya bisnis, budaya disiplin. Tapi kalau di IPHI ini khan budayanya lillahi taala, ikhlas semata-mata mencari ridlo Allah.

Sebagai orang yang malang melintang di dunia bisnis, Ismed menyadari bahwa sebuah organisasi seharusnya dapat mandiri. Sementara yang terjadi, IPHI belum memiliki potensi pendanaan yang cukup. Sementara kebutuhan per bulan, rata-rata antara rp 20 juta hingga 25 juta rupiah. Jadi ya mau tidak mau harus dari kantong pribadi.

Namun demikian, Ismed tidak berdiam diri melihat realitas yang terjadi di IPHI. Sejumlah terobosan besar sedang dilakukan. Salah satunya adalah merintis usaha yang memungkinkan nantinya IPHI bisa mandiri. Diharapkan mulai tahun depan melalui aktivitas bisnisnya dari mulai beras,gula,minyak goreng,terigu yang ber merk Haji itu akan menjadi alat bisnis untuk menopang kegiatan program IPHI ditingkat pusat dan juga di daerah.”

Ismed yakin kegiatan usaha IPHI yang tengah dirintisnya itu akan mendapat apresiasi dari kalangan jajaran IPHI di pusat maupun daerah, mengingat anggota IPHI yang jumlahnya mencapai 10 juta lebih itu merupakan pasar potensial bagi pengembangan usaha.

Misalnya saja di Jogya, setiap Ahad ada pengajian yang dihadiri oleh 2000-3000 jamaah. Kalau setiap pengajian dihadiri oleh orang sebanyak itu, maka dibutuhkan air minum sebanyak 2000-3000 botol minuman. “Daripada membeli merk minuman dari produk lain, akan jauh lebih baik bila membeli kemasan minuman Haji yang diproduksi oleh IPHI, “ ujarnya.

Ketika ditanya apakah akan bersedia sekiranya ada ormas Islam lain yang meminta dirinya sebagai ketua umum atau sebagai pengurus, secara tegas Ismed menampik. “ Tidak lah. Ngurus IPHI aja sudah berdarah-darah ,saya ingin lebih fokus di IPHI, “ tegasnya.

Selamat jalan bung Ismed. Semoga yang anda lakukan selama ini jadi amal jariyah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *