Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id — Pengamat politik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Kristian Widya Wicaksono menilai bahwa dorongan dari organisasi sayap Golkar yang meminta agar Ridwan Kamil tetap disertakan dalam Pilgub Jabar sangat rasional.
Pertama, kata dia, Ridwan Kamil masih memiliki elektabilitas yang tinggi berdasarkan hasil survei di Jabar. Hal itu, kata dia, tentu menjadi peluang besar bagi Ridwan Kamil untuk kembali terpilih sebagai Gubernur.
Namun, sikap dari Ridwan Kamil juga penting untuk ditunggu apakah akan memilih tetap di Jabar atau hijrah ke Pilgub Jakarta.
“RK (Ridwan Kamil) masih belum menentukan sikap yang jelas sampai dengan saat ini dan memilih menundanya hingga bulan Juli mendatang,” katanya.
Sementara itu, terkait lamanya keputusan partai dan Ridwan Kamil dalam menentukan langkah politik untuk Pilgub 2024, tentunya memberikan dampak positif dan negatif.
“Di satu sisi konsekuensinya bisa memberikan dampak positif, sebab hingga saat ini pun eskalasi masih cukup dinamis. Apalagi sudah santer terdengar bahwa Jokowi juga secara aktif melakukan komunikasi dengan berbagai Parpol untuk menawarkan Kaesang. Artinya, jika RK menunda penentuan sikapnya juga akan menjadi menguntungkan untuk melihat perkembangan politik secara lebih jauh,” ucapnya.
Di sisi lain, kata dia, hal ini juga bisa memberikan dampak negatif karena ruang waktu untuk melakukan kerja politik membangun dukungan dari masyarakat juga menjadi semakin sempit.
“Karena baik calon lawan politik RK di Jakarta maupun di Jawa Barat sudah terus bergerilya untuk mengembangkan dukungan politik bagi mereka,” katanya.
