Prabowo Ingin Jokowi Terangkan IKN Program 20-30 Tahun Sebelum Lengser

Prabowo Ingin Jokowi Terangkan IKN Program 20-30 Tahun Sebelum Lengser (foto istimewa)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menangkap sinyal Presiden terpilih Prabowo Subianto yang mengutamakan program makan siang gratis daripada melanjutkan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui pernyataan Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra Soedradjad Djiwandono.

Dan menurut Rocky Gerung, Prabowo Subianto menginginkan Jokowi untuk menerangkan IKN merupakan program jangka panjang sebelum lengser dari jabatannya pada 20 Oktober mendatang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Pak Prabowo kan gak mungkin bilang begitu ke Pak Jokowi, nanti berselisih mereka tuh, tetapi sinyal yang diberikan oleh Soedradjad Djiwandono juga harusnya sudah ditangkap oleh Pak Jokowi,” ucapnya.

“Sehingga Pak Prabowo menginginkan sebelum pergantian kekuasaan di Oktober monggolah Pak Jokowi terangkan pada publik bahwa memang itu adalah program jangka panjang 20 tahun 30 tahun,” imuhnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Senin (8/7).

Sebelumnya, anggota Dewan Pakar Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Soedradjad Djiwandono, menyatakan sebagai seorang ekonom dirinya lebih memilih program makan siang gratis dibanding IKN.

“Sebagai seorang ekonom yang enggak bisa bohong dalam soal ini saya mengatakan ya saya memilih yang makan siang bergizi karena saya tahu bahwa itu akan bisa dilaksanakan segera,” kata kata Soedradjad dalam Mid Year Banking & Economic Outlook 2024 yang diadakan Infobank, dikutip Jumat (5/7), dikutip dari katadata.

Program makan siang gratis sekarang sudah diubah menjadi program makan bergizi gratis deng

an anggaran Rp71 triliun dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025. “Kita sudah memperhitungkan secara rinci biayanya. Siapa yang akan menerima dan seterusnya,” kata dia.

Untuk program IKN, kakak ipar Prabowo itu mengatakan perkiraan anggarannya sampai sekarang belum jelas, tapi bukan berarti dirinya ingin program tersebut tidak berlanjut. “Air bersih saja belum ada, jadi pembiayaannya jelas luar biasa besarnya. Siapa saya mau menggagalkan suatu program yang demikian besar,” ujarnya.

Ia pun menerima banyak kritikan atas sikapnya yang memilih makan siang gartis daripada IKN. “Mereka bilang seolah-olah saya akan memisahkan antara Prabowo dengan Pak Joko Widodo. Saya enggak pernah tidak setuju dengan pemindahan, hanya mestinya dipikirkan secara matang,” tekannya.

sumber: wartaekonomi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *