Kultum 501: Pakaian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam

Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam tidak memakai pakaian monotype (satu tipe) sepanjang waktu. Secara umum, dia memakai “harmani” (HR. Abu Dawud, no. 2/452; Tirmidzi, no. 4/247; Al-Tabarani, Al-Mu’jam Al-Kabir, no. 5/71). Dia menggunakan kaus kaki kulit hitam yang dikirim Negus kepadanya. Ujung sorban-nya kadang-kadang menjuntai ke dadanya yang diberkati dan kadang-kadang ke bahunya.

Sorbannya sebagian besar berwarna hitam. Dia biasa memakai topi di bawah serbannya. Dia tidak pernah memakai topi runcing atau coif. Dia bersabda, “Yang membedakan kami dengan orang musyrik adalah kami memakai peci di bawah sorban” (HR. Abu Dawud, 2/240; Tirmidzi, 4/238; Ibnu Majah, 2/1183). Nabi kita suka mengenakan gaun yang disebut “gamis” (Abu Dawud, 2/441).Gamis adalah jenis kemeja yang memanjang dari kepala hingga kaki. Dikatakan bahwa Nabi kita menyukainya karena itu bukan pakaian dua potong seperti “rida” dan “izar” dan menutupi seluruh tubuh.

“Gamis” umumnya terbuat dari kain katun. Lengan baju Nabi kita akan meregang sampai ke pergelangan tangannya (HR. Bukhari, no. 21/588; Muslim, no. 2/651; Abu Dawud, no.  2/208; Tirmidzi, no. 3/321). Dia dulu suka kain bergaris pada pakaian (HR. Tirmidzi, no. 4/239; Ahmad Ibn Hanbal, no. 3/50). Disebut “Hibere” dalam bahasa Arab, adalah kain hijau yang berkaitan dengan Yaman. Dia menyukai gaun berwarna hijau, karena gaun yang akan dikenakan oleh penghuni surga akan berwarna hijau.

Dia kadang-kadang mengenakan jubah longgar Damaskus. Saat berwudhu, dia harus melepas lengan baju mereka karena menggulungnya tidak mungkin karena sesak. Dia juga mengenakan Nushiravan “Harmani” yang memiliki bordir halus di saku dan kerahnya. Setelah Nabi wafat, Hadrat Aisyah (Radiyallahu ‘anha) menceritakan bahwa “Nabi meninggal dunia dengan pakaian ini” mengeluarkan kardigan bertambal dan sarung kain lebar.

Ketika Nabi kita sedang bersiap untuk mengenakan pakaian baru, Nabi biasa berdoa kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan nama pakaian itu. Misalnya, dia akan berdoa, “Syukurlah kepada Allah yang menjadikan sorban ini sebagai pakaian untuk kami” (jika dia hendak mengenakan sorban); “Alhamdulillah yang menjadikan baju ini sebagai pakaian kami” (jika dia mengenakan kemeja); “Alhamdulillah yang menjadikan selendang ini sebagai pakaian kami” (jika dia memakai selendang) (HR. Ahmad Ibn Hanbal, no. 3/50; Ibn Hibban Sahh, no. 12/239).

Ketika Nabi kita mengenakan pakaian baru, Dia akan berdoa, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sebagaimana Engkau telah mendandaniku, aku memohon berkah-Mu darinya dan berkah dari apa yang terbuat darinya dan aku memohon perlindungan dan perlindungan-Mu dari semua kejahatan dan kejahatan dari apa yang dibuatnya” (HR. Bukhari, no. 21/593; Muslim, no. 1/94; Ahmad Ibn Hanbal, no. 5/166).

Dalam hal warna yang disukai, sebagaimana yang dipahami dari beberapa riwayat, Nabi berpakaian hampir semua warna, seperti hitam, merah, hijau, kuning. Namun, warna favoritnya dalam pakaian adalah putih (HR. Abu Dawud, no. 2/401, 449; Nasai, no. 4/4; Ahmad Ibn Hanbal, no. 1/247, 328, 363, dan no. 5/10). Tentang warna dia menyatakan “putih adalah yang paling indah di antara warna” (HR. Abu Dawud, no. 2/401, 449; Nasai, no. 34/4; Ahmad Ibn Hanbal, no. 1/247, 328, 363, dan no. 5/10).

Dalam bersepatu, dia kadang-kadang akan memakai kain yang terbuat dari kain bergaris polos. Sepatunya adalah jenis sepatu dengan sol datar dan diikat di atas kaki. Semuanya itulah yang dipakai Nabi, serta menjadikan keanggunannya. Hadrat Nabi tidak pernah menyukai kesombongan. Namun, Dia kadang-kadang mengenakan pakaian yang berharga dan terlihat bagus, terutama ketika itu dikirim sebagai hadiah.

Abdullah ibn Abbas Radhiyallahu ‘anh mengenakan gaun yang terbuat dari kain paling berharga dari Yaman ketika ia mengunjungi Haruriyyah sebagai utusan. Ketika Haruriyyah berkata, “Wahai Ibnu Abbas, pakaian macam apa ini? Ibnu Abbas menjawab, “Apakah Anda keberatan dengan gaya berpakaian saya? Saya melihat Hadrat Nabi dalam gaun yang paling indah” (HR. Al-Tabarani, Al-Mu’jam Al-Kabir, no. 10/257).

Beberapa penguasa dan kepala daerah mengirim Hadrat Nabi pakaian berharga sebagai hadiah. Hadrat Nabi menerimanya dan terkadang memakainya. Berdasarkan uraian di atas, kita bisa simpulkan bahwa Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam berpakaina dalam kesederhanaan dan tidak ada kesan mewah ataupun berlebih dari yang lainnya. Bisa disimpulkan juga bahwa Nabi paling menyukai bentuk gamis dan warna hijau, dia juga mengatakan bahwa warna yang paling indah adalah putih.

Diriwayatkan Imam Nuruddin al Haitsami,

أنَّ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كان يحبُّ

الخضرةَ أو قال كان أحبُّ الألوانِ إلى

رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم

Artinya, “Warna yang paling disukai oleh Rasulullah saw adalah hijau”. Sementara dalam hadits lain diriwayatkan oleh para sahabat yang melihat Rasulullah mengenakan pakaian warna hijau dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya seperti yang diceritakan Abu Rimtsah,

عَنْ أَبِي رِمْثَةَ قَالَ رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ

عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ وَعَلَيْهِ بُرْدَانِ أَخْضَرَانِ

Artinya, Abu Rimtsah berkata, “Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasllam berkhutbah dengan memakai dua selendang yang berwarna hijau” (HR. An Nasa’i). allahu ya’lam.

Semoga yang kita baca ini menjadi pengingat dan menambah iman kita, dan kalau sekiranya bisa memberi manfaat bagi yang lain, mari kita share kultum ini kepada sanak saudara dan handai taulan serta sahabat semuanya, semoga menjadi jariyah kita semua, aamiin.

اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Sumber : Ahmad Idris Adh.                             —ooOoo—

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *