Salat Dhuha adalah Salat sunnah yang dikerjakan pada saat matahari terbit kira-kira 7 hasta setelah terbitnya atau kira-kira dari jam 7 pagi, tepat sebelum dzuhur.
Hukum salat Dhuha adalah sunnah muakad atau sangat dianjurkan. Salat Dhuha merupakan wasiat Rasulullah SAW yang dilakukan oleh para sahabat dan para pengikutnya. Nabi SAW sendiri selalu melaksanakan shalat Dhuha semasa hidupnya.
Shalat Dhuha minimal dilakukan oleh seorang muslim sebanyak dua rakaat, namun bisa juga dilakukan empat rakaat, enam rakaat atau delapan rakaat. Ada banyak keutamaan bagi orang yang menjalankan Salat Dhuha.
Rasulullah SAW bersabda,
“Siapapun yang melaksanakan Salat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (H.R Tirmidzi).
Seorang Muslim dianjurkan membaca doa setelah Salat dhuha, meski pada dasarnya boleh membaca doa apa saja usai Salat dhuha sesuai dengan kemampuan.
Bacaan Doa Setelah Salat Dhuha
Mengutip buku Keberkahan Salat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari Plus Ayat & Doa Pembuka Rezeki karya Ustaz Arif Rahman, berikut doa setelah Salat dhuha lengkap dengan Arab, Latin dan artinya.
للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Bacaan latin: Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.
Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu adalah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.”
Ya Allah, jika rezeki masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh.”