5 Kisah Nabi Yang Dibunuh dan Disiksa Oleh Orang Yahudi

Kisah Nabi Yang Dibunuh
banner 400x400

Hajinews.co.id – Inilah Nabi yang dibunuh dan disiksa oleh orang Yahudi. Bani Israil memang dikenal sebagai kaum durhaka dan biadab yang gemar membunuh para rasul dan rasul Allah.

“Dulu Bani Israil diurus (dipimpin) oleh banyak Nabi. Setiap kali seorang Nabi wafat, maka digantikan oleh nabi setelahnya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Bacaan Lainnya
banner 400x400

Al-Qur’an memang tidak menyebutkan secara eksplisit jumlah Nabi dan Rasul yang dibunuh oleh kaum Yahudi Bani Israil. Namun, para ulama dan ahli sejarah menyebutkan ada sebanyak 70 Nabi yang telah dibunuh dan disiksa oleh kaum Bani Israil.

Ada lima Nabi yang masyhur dikisahkan dalam berbagai kitab dan literatur. Kelimanya adalah, Nabi Yesaya (Isaiah), Yahya ‘alaihissalam, Nabi Zakariya ‘alaihissalam, Nabi Uriah (Uria), dan penyiksaan terhadap Nabi Jeremiah (Yeremia). Juga percobaan pembunuhan Nabi Isa ‘alaihissalam yang kemudian diselamatkan oleh Allah Ta’ala.

Ibnul Qayim dalam kitab berjudul “Hidayah al-Hayara” menyebutkan bahwa kaum Bani Israil sepeninggal Nabi Musa ‘alaihissalam, mereka adalah pembunuh para Nabi. Berikut ulasannya:

  1. Nabi Yesaya (Isaiah) ‘Alaihissalam

Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiya, menyebutkan setelah lama ditinggal Nabi Sulaiman, Bani Israil kembali durhaka kepada Allah. Maka Allah kemudian mengutus Nabi Yesaya bin Amos (Isaiah). Perutusan Nabi Yesaya terjadi pada masa setelah diutusnya Nabi Sulaiman, namun sebelum Nabi Yahya.

Allah mewahyukan kepada Yesaya untuk mengajak dan menasihati Bani Israil kembali ke jalan Allah. Tidak lama setelah Yesaya menyampaikan hal itu, kaum Bani Israil mencari dan memburu Yesaya untuk membunuhnya. Maka Yesaya melarikan diri dan melihat sebuah pohon besar di hadapannya yang tiba-tiba terbelah untuknya.

Tanpa ragu-ragu, Nabi Yesaya pun masuk di dalamnya. Setan yang melihat kejadian itu segera mengambil ujung baju Yesaya dan mengeluarkannya dari pohon hingga terlihat dari sisi luar. Ketika Bani Israil melihat ujung baju Yesaya itu, maka mereka mengambil gergaji dan membelah pohon itu, dan terbelahlah Yesaya bersama pohon tersebut. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun. Nabi Yesaya dibunuh atas perintah Manasseh (Manasye), raja Kerajaan Yehuda yang berkuasa di Yerusalem sekira 687-643 SM.

  1. Nabi Yahya ‘Alaihissalam

Dalam Kitab Al-Mubtada, Ishaq bin Bisyr meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya ketika Rasulullah ﷺ melakukan Isra’ Mi’raj, beliau bertemu Nabi Zakariya (ayah Nabi Yahya) di atas langit. Beliau menyapanya dan bertanya, “Wahai Abu Yahya, ceritakanlah tentang peristiwa pembunuhanmu, dan mengapa Bani Israil membunuhmu?” Zakaria menjawab, “Wahai Muhammad, aku beritahukan kepadamu, bahwa Yahya adalah manusia terbaik pada zamannya, ia memiliki wajah yang rupawan dan bersinar, dan seperti difirmankan oleh Allah bahwa ia adalah seorang panutan dan berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu). Ia sama sekali tidak butuh seorang wanita. Lalu istri dari raja Bani Israil ketika itu, yang senang menggoda kaum pria, suka terhadap Yahya (sebelum wanita itu menjadi istri raja).

Kemudian wanita itu pun menggoda Yahya, namun Allah masih menjaga Yahya hingga ia menolak dan tidak mau melakukan hal-hal yang tidak terpuji bersama wanita tersebut. Lalu wanita itu bertekad untuk membunuh Yahya dengan membujuk raja yang mengyukainya. Wanita Bani Israil berhasil menggoda raja dan bersedia untuk dinikahi. “Aku ingin darah Yahya bin Zakaria.” Awalnya sang Raja menolak, namun akhirnya menyetujuinya permintaan wanita itu: “Baiklah kalau begitu, darahnya akan aku berikan kepadamu.”

Kemudian raja itu mengutus para pasukannya untuk mencari Yahya dan membunuhnya. Sore harinya, Allah membinasakan raja, keluarganya, dan seluruh bala tentara kaum Bani Israel tersebut.

  1. Nabi Zakariya ‘Alaihissalam

Dalam Hadis disebutkan bahwa Nabi Zakariya ‘Alaihissalam adalah seorang tukang kayu.” (HR Muslim). Beliau hidup bersama putranya, Nabi Yahya ‘alaihissalam. Saat Nabi Zakariya mengetahui kematian putranya (Nabi Yahya), dan mengetahui Allah mengubur hidup-hidup orang yang membunuhnya, dia melarikan diri menuju kebun di Baitul Maqdis.

Ibnu Katsir menyatakan tentang kematian Nabi Zakariya karena dibunuh Bani Israil, juga diriwayatkan oleh Abdul Mun’im bin Idris bin Sinan, dari ayahnya, dari Wahab bin Munabbih. “Ketika itu Zakariya melarikan diri dari kejaran kaumnya, lalu ia masuk ke dalam sebuah pohon. Dan saat kaumnya mengetahui bahwa ia berada di dalam pohon, maka mereka mengambil sebuah gergaji dan menggergaji pohon tersebut.

Lalu saat gergaji itu sedikit lagi mencapai dirinya, Allah mewahyukan, “Apabila eranganmu tidak berhenti, maka Aku akan membalikkan negerimu dan semua orang yang ada di atasnya.” Namun saat itu juga erangan Zakaria berhenti, hingga ia akhirnya terbelah menjadi dua.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *