Jakarta, hajinews.id,- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ketimpangan antar negara di dunia semakin berkurang saat ini. Namun, hal ini berbeda dengan ketimpangan di dalam negeri, bukan hanya di Indonesia.
“Jadi ketimpangan antar negara sudah mengecil, tapi ketimpangan dalam negaranya yang melebar dan itu dialami seluruh negara di dunia,” kata Anies saat upacara hari sumpah pemuda di Monas (Senin, 28/10/2018).
CNN Indonesia menulis, meskipun Indonesia termasuk kelompok G-20, negara dengan
ekonomi kuat, namun menurutnya hal itu tidak sebanding dengan kondisi di dalam
negeri.
“Coba perhatikan, Indonesia masuk G-20 kan berarti kita masuk top 20,
India top 20, begitu sampai di dalam negerinya ada ketimpangan luar
biasa.”
“Artinya apa? Pembangunan beberapa wilayah sudah begitu pesat sehingga dia
bisa setara dengan wilayah lain, tapi sebagian tempat lainnya belum,”
tegas Anies.
Karena itu, menurut Anies jika ingin mewujudkan persatuan seperti amanat Sumpah
Pemuda, maka diperlukan pengentasan ketimpangan terlebih dahulu. Dia mengatakan
setiap kebijakan harus memperhitungkan faktor keadilan bagi setiap orang.
Anies menyebut contoh kebijakan terkait harga properti yang terus naik dan
berimbas pada pajak bangunan para pensiunan aparatur sipil negara (ASN).
Menurutnya, kebanyakan para pensiunan tak mampu membayar pajak bangunan.
Dia mengatakan dalam hal ini pemerintah harus mengambil andil agar mereka yang
sudah berjasa kepada negara diberikan keadilan untuk tetap tinggal.
“Kalau kita tidak memikirkan keadilan ya sudah efeknya secara pelan-pelan
kita mengusir mereka dari Jakarta karena tidak bisa bayar pajak mereka menjual,
lalu lepas. Itu yang saya maksud,” ujarnya. (fur/cnbc).