Pihak Istana Enggan Tanggapi Pencekalan terhadap Habib Rizieq

Habib Rizieq Syihab. (Dok.)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id—Pihak istana enggan menanggapi pencekalan terhadap Imam besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab. Menurut Habib, pemerintah Indonesia meminta pemerintah Arab Saudi untuk mencekalnya kembali ke Jakarta. Juru bicara presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, meminta media menanyakan isu lain.

“Yang lain aja, deh, pertanyaannya,” kata Fadjroel di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, Ahad, 10 November 2019.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam video yang dipublikasikan FrontTV di YouTube, Habib Rizieq menunjukkan dua lembar kertas yang ia sebut sebagai surat pelarangan ia keluar dari negeri itu. “Jadi kedua surat ini merupakan bukti nyata, real, otentik, bahwa saya memang dicekal oleh pemerintah Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia,” kata Habib Rizieq melalui telekonferensi pada acara Maulid Nabi Muhammad di DPP FPI 8 November 2019.

Habib Rizieq mengatakan, kertas pertama berisi salinan visa, kertas kedua berisi salinan surat pencekalan dirinya. Saat Rizieq membacakan isi kertas yang kedua, ia menyebut di dalamnya alasan pemerintah Arab mencekalnya adalah alasan keamanan.

Habib Rizieq mengklaim bahwa ia hanya dicekal karena alasan tersebut, dan atas dasar permintaan pemerintah Indonesia. Ia menyebut dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran apa pun, baik pidana mau pun perdata. “Hanya karena alasan keamanan,” ujar dia.

Menurut Habib Rizieq pemerintah Indonesia tidak menginginkan dirinya pulang ke Indonesia, terutama di tengah perhelatan Pemilu 2019 lalu. Habib Rizieq menyebut dirinya bisa jadi ancaman bagi pemerintah, dan menghentikan perilaku curang dalam Pemilu.
Pemerintah Arab, kata dia, sebetulnya siap untuk mencabut cekal. Apabila ada jaminan resmi dari pemerintah Indonesia, tidak akan mengganggu Habib Rizieq bila pulang ke tanah air. Meskipun Habib Rizieq telah menjelaskan bahwa dirinya aman, namun pemerintah Arab, ia sebut, masih ragu.


“Mereka belum tenang menerima alasan-alasan tersebut, sehingga mereka belum mau mencabut cekal saya,” kata dia.

Rizieq Shihab bermukim di Mekah mulai pertengahan 2017, sejak dituduh sejumlah kasus, salah satunya dugaan chat mesum. Kasus ini dihentikan pada Juni 2018, tetapi Habib Rizieq belum juga bisa kembali ke Indonesia.

Pemerintah membantah ada upaya pencekalan terhadap Habib Rizieq Shihab. Sebelumnya, Wakil Presiden 2014-2019, Jusuf Kalla, mengatakan pemerintah Indonesia tidak melarang Habib Rizieq pulang. “Pemerintah silakan saja. Pemerintah tidak berhak melarang warga negara ke Tanah Air,” kata JK pada 10 Juli 2019 lalu.

Sumber: Tempo.co

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *