Milad 107 Muhammadiyah, Ini Pesan Haedar Nashir

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Yogyakarta, hajinews.id,- Persyarikatan Muhammadiyah menggelar resepsi milad ke-107 di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 18 November 2019, bersamaan dengan tasyakuran milad 100 tahun TK ABA. Muhammadiyah didirikan oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta pada 18 November 1912.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan tema milad kali ini ‘Mencerdaskan Kehidupan Bangsa’ memiliki makna bahwa Muhammadiyah mengambil spirit iqra yang menjadi wahyu pertama Nabi Muhammad. Cerdas yang dituju oleh Muhammadiyah mencakup keseluruhan makna kecerdasan, baik lahir maupun batin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Muhammadiyah membangun akal budi berbasis akhlak mulia. Nabi Muhammad mengubah masyarakat Arab jahiliyah yang semula bodoh dan tertinggal menjadi masyarakat Madinah al-munawwarah, kota peradaban yang maju sampai ke seluruh muka bumi. Islam memeri warna bagi peradaban baru,” tutur Haedar.

Seluruh gerak Muhammadiyah bertujuan untuk membawa umat pada peradaban yang utama. “Muhammadiyah ingin menciptakan khairu ummah (umat terbaik), umat tengahan (ummatan wasathan) yang menjadi syuhada ala al-nas (pelaku sejarah).” Muhammadiyah tidak berpangku tangan, namun terus bergerak untuk menjadi subjek peradaban.

Haedar mengingatkan tentang spirit pendiri Muhammadiyah yang perlu diteladani dan dihidupkan oleh seluruh warga Muhammadiyah. “Kiai Ahmad Dahlan merupakan sosok yang berpikir jauh ke depan. Dengan pemahamannya pada Qur’an, Kiai Dahlan melakukan dakwah dan tajdid.”

Institusi pendidikan Muhammadiyah di seluruh Indonesia mengemban misi mulia untuk mencerdaskan bangsa. “Usaha mencerdaskan tidak kenal lelah dan henti.” Seluruh gerak Amal Usaha Muhammadiyah, kata Haedar, adalah bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Setelah perjalanannya 107 tahun, ungkap Haedar, Muhammadiyah akan terus mencerahkan semesta untuk kemajuan kemanusiaan universal.

Terakhir, Haedar berpesan tentang agenda Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta. “Kita berharap muktamar menjadi momentum kita untuk muhasabah dan refleksi kiprah Muhammadiyah selama ini, serta menjadi ajang untuk menjalin ukhuwah,” tukas Haedar Nashir. (fur/ribas)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *