Ada BUMN Bernama PT PANN, Sri Mulyani dan DPR Sama-sama Baru Tahu

Menkeu Sri Mulyani saat memberi keterangan pers APBN 2019 per akhir Oktober 2019 di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Senin, 18 November 2019.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id –  Dalam rapat kerja antara Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,  PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (Persero) alias PT PANN menjadi salah satu perbincangan yang menarik perhatian.

Perusahaan pelat merah itu dibicarakan lantaran salah satu anggota DPR, Misbakhun, mengaku tidak mengenal PT PANN.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Interupsi, saya ingin tahu PT PANN ini apa Bu? Saya baru dengar ini persero PT PANN,” ujar politikus asal Partai Golkar itu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 2 Desember 2019.

Hari ini Kementerian Keuangan dan Komisi Keuangan DPR membahas soal penyertaan modal negara alias PMN. PT PANN adalah salah satu perusahaan yang mendapat PMN tersebut.

Mendapat pertanyaan itu, Sri Mulyani pun mengaku baru mengetahui adanya perusahaan tersebut. “PT PANN adalah PT Pengembangan Armada Niaga Nasional, saya juga baru dengar sih, Pak,” tuturnya.

“Saya juga belum pernah mendengar PT ini, tapi ternyata dia sudah mendapat SLA (Soft Loan Agreement) dan artinya penerusan pinjaman yang sekarang dikonversi menjadi ekuitas.”

 Membaca rincian di dokumennya, Sri Mulyani akhirnya mengetahui bahwa PT PANN adalah perseroan pelat merah yang sudah lama berdiri, yaitu sejak 1974. “BUMN-nya sudah lama tapi enggak populer, maka Pak Misbakhun dan saya sama-sama enggak pernah dengar,” kata dia.

Sri Mulyani mengatakan perseroan tersebut bergerak di bidang telekomunikasi dan navigasi maritim, serta jasa pelayaran untuk usaha jasa sektor maritim. Misalnya saja membuat sistem monitoring kapal, estimasi keberangkatan dan kedatangan kapal, informasi cuaca, kondisi cuaca, long-range identification, hingga tracking national data center.

Di samping itu, Sri Mulyani mengatakan perusahaan tersebut tercatat memiliki dua unit bangunan hotel dan satu unit gedung kantor. “Tentu PT PANN dari sisi pembiayaan memiliki anak usaha dari sisi pembiayaan investasi modal kerja dan multiguna yang sudah mendapat persetujuan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” ujarnya.

“Jadi tampaknya BUMN sektor maritim yang sudah berdiri cukup lama, didirikan 1974 eksis tapi enggak pernah didengar,” lanjut dia. (rah/tempo)

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *