Siswa SMK Tanya ke Jokowi Kenapa Koruptor Tak Dihukum Mati

Joko Widodo. (Foto: Antara)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di SMKN 57, Jakarta, dihadiri Presiden Joko Widodo. Ketika berdialog dengan siswa, Jokowi ditanya alasan Indonesia tidak bisa tegas terhadap koruptor.

“Mengapa negara kita mengatasi korupsi tidak terlalu tegas, kenapa gak berani dihukum mati, kenapa kita hanya penjara,” kata Harley Hermansyah siswa kelas XII Jurusan Tata Boga, Senin, 9 Desember 2019.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mendengar pertanyaan seperti itu Jokowi menjelaskan Indonesia tidak bisa menghukum mati koruptor karena tidak ada undang-undang yang mengaturnya. Menurut dia, ancaman hukuman mati baru bisa diberikan kepada pelaku korupsi yang berkaitan dengan bencana alam.

“Kalau korupsi bencana alam dimungkinkan, kalau enggak tidak. Misalnya ada gempa dan tsunami di Aceh atau di NTB, kami ada anggaran untuk penanggulangan bencana tapi duit itu dikorupsi, itu bisa (diancam hukuman mati),” jawab Jokowi.

Dilanjutkan Jokowi, meski tidak ada hukuman mati, perilaku korupsi di luar bencana alam tetap salah. “Apapun yang namanya korupsi itu sama saja, namanya juga korupsi tidak boleh,” tegasnya.

Pemeritah, tambah Jokowi, saat ini sedang membuat sistem agar para pejabat tidak bisa korupsi. “Tapi semua butuh proses, negara-negara lain juga butuh proses, ini bukan barang yang gampang ditangani tapi yakin lah kami semua pemerintah, KPK, terus berupaya mengurangi, menghilangkan korupsi di negara kita,” papar dia.

Sehari sebelumnya di Semarang,  sebanyak 3.000 pelajar dari berbagai sekolah di Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan kantor Gubernur Jateng, Minggu (8/12/2019). Uniknya, unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 itu dipimpin oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Satu persatu perwakilan pelajar berorasi dengan lantang. Mereka memompa semangat generasi muda untuk melawan segala bentuk praktik korupsi yang telah menyengsarakan nasib rakyat.

“Kita sebagai generasi muda, mari kita berikhtiar mewujudkan Indonesia dan Jawa Tengah bebas korupsi. Walau pun masih muda, tapi jiwa dan semangat kita membara,” kata Intan Latifah, salah satu orator dari SMAN 1 Purwanegara Banjarnegara.

“Kalau PNS jadi koruptor, nggak usah ngantor, tapi langsung didor. Koruptor harus dihukum mati,” timpal M Aji Kurniawan, orator dari SMK Negeri Jateng di Pati. (rah/tempo/sindo)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *