Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru Perjalanan Dinas PNS

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merilis aturan baru bagi pegawai negeri sipil (PNS) yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 181 tahun 2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri.  Aturan tersebut merupakan revisi dari PMK nomor 164 tahun 2015 tentang hal yang sama.

Dalam PMK tersebut dijelaskan  bahwa aturan ini dirilis untuk mewujudkan pelaksanaan perjalanan dinas luar negeri secara lebih efisien dan efektif dengan tetap memperhatikan prinsip good governance.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dalam hal perjalanan dinas jabatan dan perjalanan dinas pindah tidak dapat dilaksanakan karena alasan tertentu, pelaksanaan perjalanan dinas jabatan dan perjalanan dinas pindah dapat dilakukan pembatalan. Pembatalan untuk perjalanan dinas jabatan dilakukan dengan surat pernyataan pembatalan yang diterbitkan oleh pejabat yang menerbitkan surat tugas,” tulis PMK tersebut.

Biaya yang timbul atas pembatalan pelaksanaan perjalanan dinas jabatan dan pindah akan dibebankan ke DIPA satuan kerja masing-masing. Lalu dalam hal pembatalan perjalanan dinas surat pernyataan disertai dengan dokumen pendukung yang relevan. “Surat pernyataan pembebanan biaya pembatalan perjalanan dinas jabatan yang ditandatangani oleh PPK.”

Adapun biaya pembatalan yang dapat dibebankan pada DIPA satuan kerja adalah:

  1. Sebagian atau seluruh biaya tiket transportasi yang tidak dapat dikembalikan/ refund atau biaya pembatalan tiket transportasi;
    2. Sebagian atau seluruh biaya penginapan yang tidak dapat dikembalikan/ refund atau biaya pembatalan penginapan;
    3. Biaya aplikasi visa; dan/atau
    4. Biaya lainnya dalam melaksanakan perjalanan dinas sepanjang dipersyaratkan di negara penerima.Kemudian, kegiatan yang dapat dilakukan sebagai perjalanan dinas menurut PMK itu adalah:

    1. Pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
    2. Mengikuti kegiatan magang di luar negeri;
    3. Melaksanakan pengumandahan (detasering);
    4. Mengikuti konferensi/ sidang internasional, seminar, lokakarya, studi banding, dan kegiatan-kegiatan yang sejenis;
    5. Mengikuti dan atau melaksanakan pameran dan promosi; dan/ atau
    6. Mengikuti training, pendidikan dan pelatihan, kursus singkat (short course), penelitian, atau kegiatan sejenis.

    PMK terbaru ini pun berlaku sejak diundangkan pada 5 Desember 2019. (rah/cnbcindonesia)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *