MUI Jatim Larang Umat Islam Kecuali Wapres, Ucapkan Selamat Natal

Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus, mengimbau umat Islam tak mengucapkan selamat Natal. (Foto: Suara.com)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta umat Muslim untuk tidak mengucapkan selamat bagi mereka yang melakukan perayaan Natal. Uniknya, imbauan itu tak berlaku untuk Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin.

Sekretaris MUI Jatim, Mochammad Yunus, mengatakan ketika seorang Muslim mengucapkan selamat Natal maka akidahnya akan rusak. “Ucapan Natal itu kan perayaan lahirnya anak Tuhan, karena itu masuk wilayah akidah. Ketika kita mengucapkan selamat kepada peringatan itu, sama saja kita memberi selamat atas lahirnya putra Tuhan,” kata Yunus, Jumat (20/12/2019).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, menurut Yunus, imbauan itu tidak berlaku untuk pemimpin negara, termasuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang masih menjabat sebagai Ketua Umum MUI. “Nah, kalau urusan itu, mungkin Pak Wapres punya pertimbangan sebagai pemimpin negara, sehingga diharuskan mengucapkan selamat Natal,” ujar dia.

Lebih lanjut, Yunus kemudian menyarankan kepada pemerintah untuk menunjuk pejabat yang seiman ketika mengucapkan selamat kepada umat Kristen yang merayakan Natal.

“Kepemimpinan itu tidak tunggal, tidak perseorangan, ada sekretaris, ada strukturalnya. Kemenag misalnya, ada Binmas agama-agama lain. Kalau misal dia (Menag) hati-hati, dia akan memerintahkan Binmas agama lain yang merayakan Natal untuk mengucapkan selamat,” papar Yunus.

Lebih jauh Yunus juga mengingatkan kepada umat Muslim untuk memahami makna toleransi secara baik dan benar. Bentuk toleransi adalah saling menghormati dan saling setuju terhadap perbedaan beragama. “Sehingga ketika orang tidak mengucapkan selamat Natal dan tidak menggunakan atribut perayaan, itu tidak bisa disebut intoleran. Jadi kalau itu dipahami dengan baik, tidak akan kita jumpai sweeping,” urai Yunus.

Sementara itu secara terpisah, Menteri Agama Fachrul Razi meminta masyarakat tidak mempermasalahkan ucapan natal. Hal ini disampaikan Menag menanggapi polemik yang kerap muncul di masyarakat setiap jelang natal.

“Setiap orang punya hal untuk menjalankan apa yang dia yakini. Tapi yang penting, jangan sampai hak yang dia yakini mengganggu hak orang lain,” ungkap Menag, di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, Semarang, Kamis (19/12/2019).

“Kalau ada yang tidak mau mengucapkan, silakan. Tapi kalau ada yang mengucapkan kepada temannya selamat hari natal, ya itu juga hak dia. Kita tidak bisa melarang,” sambung Menag. (rah/suarajatim/kemenag)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *