Di Ambang Perang, Ini Peta Kekuatan Militer Iran versus Amerika Serikat

Demonstran membakar bendera AS dan Inggris terkait tewasnya Mayor Jenderal Qassem Soleimani. (West Asia News Agency via Reuters)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Pembunuhan pemimpin pasukan elite Iran, Jenderal Qassem Soleimani pada Jumat  lalu di Baghdad, Irak, oleh Amerika Serikat mengobarkan api kemurkaan rakyat Iran. Potensi perang antara Iran dan Amerika Serikat tak bisa dihindari. Dunia internasional menyorotinya dengan kecemasan.

Kemarahan rakyat Iran itu diwujudkan dengan sikap pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Hassan Rouhani yang menyatakan bakal membalas pembunuhan jenderal paling berkuasa di Iran tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Khamenei dan Rouhani menegaskan pembalasan kepada AS itu ketika menjawab pertanyaan anak perempuan Soleimani saat keduanya berkunjung ke rumah keluarga Soleimani, Sabtu (4/1/2020) sebagaimana dilaporkan The Sun dan Daily Mail. 

Tewasnya Jenderal Iran tersebut juga telah menyulut ketegangan di Timur Tengah yang menjadi rumah bagi negara-negara penghasil minyak. Presiden Rouhani yang menyatakan bahwa ia akan membalas kejadian itu tentunya bakal membawa dampak besar bagi dunia internasional  jika nantinya terjadi perang. Peristiwa ini bahkan disebut-sebut sebagai pemicu perang dunia ketiga. Tagar world war 3 pun menggema di sosial media dalam beberapa waktu belakangan.

Pemerintah Indonesia pun bahkan telah mengantisipasi dampak perekonomian global akibat konflik Iran dengan AS, terutama harga minyak dunia. “Memang seperti yang diminta oleh Presiden Joko Widodo, kita harus selalu antisipasi di mana perekonomian global merupakan sesuatu yang fluktuatif dan tidak bisa diprediksi,” ujar Erick Thohir, Ahad (5/1/2020).

Erick memastikan bahwa apa yang terjadi seperti terlihat sekarang mengenai Amerika, Iran, dan Timur Tengah pasti akan juga berdampak kepada Indonesia, terutama di harga minyak.

Iran, yang sudah menegaskan bakal melakukan serangan balasan kepada pihak AS, telah mengibarkan bendera merah di sebuah Masjid di Kota Suci muslim Syiah Iran. Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.

Bendera merah tersebut dipasang satu hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan AS. Sebagian kalangan menilai Iran membentangkan bendera merah itu sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Soleimani yang dirudal drone AS di Irak.

Bendera merah dalam tradisi Syiah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh. Berkibarnya bendera merah ini juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika dan Donald Trump.

Lantas seberapa kuat militer Iran menghadapi AS? Berikut kekuatan militer AS dan Iran sebagaimana dilaporkan media internasional dan Global Fire Power.

IRAN

Global Fire Power, situs ranking militer di dunia, menempatkan Iran di urutan ke 14 dari 137 negara.

Meski di posisi 14, Iran dianggap kuat dari segi jaringan proksi regional dan sekutu yang mengancam AS.

Personel aktif: 523 ribu.

Tenaga yang tersedia: 47,324, 105.

Jumlah tank/kendaraan militer dan artileri: 8,577.

Kapal laut/kapal selam/ranjau: 398.

Pesawat tempur/helikopter: 512.

Rudal: 12. Kebanyakan jarak dekat dan menengah, dan sejumlah lainnya dalam pengembangan. Menurut AS, rudal milik Iran merupakan terbesar di Timur Tengah.

Anggaran pertahanan US$ 6,3 miliar.

AMERIKA SERIKAT

Global Fire Power menempatkan AS di urutan pertama untuk kekuatan militernya dibandingkan 137 negara.

Personel aktif: 1.281.900

Personel tersedia: 144.872.845.

Tank/kendaraan militer/artileri: 48,422.

Kapal perang/kapal selam/ranjau: 415.

Pesawat tempur/helikopter: 10,170.

Rudal : 7. Meski jumlah rudal lebih sedikit dari Iran, namun rudal milik AS disebut jauh lebih maju termasuk rudal Trident D-5 dan Rudal balistik antar benua atau ICBM.

Anggaran Pertahanan AS: US$ 716 miliar.

Serangan udara AS menewaskan Komandan Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Komandan Pasukan Quds itu tewas dalam serangan udara AS di Baghdad pada Jumat (3/1/2020) pagi, yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump guna ‘melindungi personel AS di luar negeri’. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *