Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Kebangkitan Setelah Tsunami

Masjid Raya Sumatera Barat (dok okz).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.id,- Inilah masjid yang disebut sebagai masjid kebangkitan Kota Padang setelah diluluhlantakkan oleh gempa padaOktober tahun 2009. Gempa berkekuatan 7,6 SR telah meluluhlantakkan pesisir Sumatera Barat.

Angka resmi yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 4 Oktober 2009 menyebut angka 603 orang korban tewas dan 343 orang dilaporkan hilang. Pada tanggal 13 Oktober 2009, angka korban tewas meningkat menjadi 6.234 jiwa. Ketika itu 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Majid Raya Sumatera Barat ini terletak di jantung kota, yakni di Jalan Khatib Sulaiman. Masjid ini dibangun dengan luas mencapai 18.000 meter persegi di atas lahan seluas 40.000 meter persegi.Pembanbgunannya sengaja dibuat tahan gempa, mengambil pengalaman dari kejadian sebelumnya yakni gempa disusul tsunami.

Perancangnya Rizal Muslimin, dengan teknologi tahan gempa, secara teoritis akan mampu menahan gempa meski berguncang hingga 10 magnitudo.

“Jadi masjid ini sengaja dibuat besar agar bisa jadi shelter evakuasi bencana gempa dan tsunami. Di jalan-jalan raya sudah ada rambu-rambunya diarahkan ke sini jika bencana datang,” ujar petugas Majid Raya Sumatera Barat, Riki Mardano kepada Okezone beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan bahwa masjid berlantai 3 ini sanggup menampung sekitar 10.000 jamaah. Ia mencontohkan, lantai 2 saja berkapasitas sekitar 3.000 jamaah.

“Hanya saja ini tidak pernah penuh, paling pas Salat Idul Fitri saja lantai 2 penuh, sampai kira-kira 3.000 jamaah,” tutur Riki.

Masjid Raya Sumatera Barat dilengkapi 6 titik tempat berwudhu, masing-masing 2 titik di tiap lantai. Sudah begitu di masing-masing titik tempat berwudhu ada puluhan keran sehingga jamaah dijamin tidak berdesak-desakan ketika ber-thaharah.

Sementara itu pantauan Okezone, masjid ini juga ramah lingkungan. Contohnya dibuat tanpa AC dan hanya mengandalkan konsep dinding-dinding dan penyekat berlubang untuk memperlancar sirkulasi udara.

Selain itu air bekas wudhu dialirkan ke beberapa kolam yang di dalamnya terdapat ikan-ikan peliharaan. Sudah begitu di teras-teras masjid juga terdapat taman-taman yang semakin menunjukkan bahwa Masjid Raya Sumatera Barat adalah rumah ibadah bernuansa alami.

Semua itu dipadukan dengan konsep rumah gadang, di mana atap kebanggaan warga Minang tersebut dibuat menyerupai rumah gadang. Yakni atapnya berupa gonjong yang bentuknya seperti selembar kain yang masing-masing ujungnya ditarik ke atas.

Lebih lanjut di sisi dalam, masjid ini dihiasi ukiran-ukiran berwarna emas bertuliskan asmaul husna atau nama-nama Allah. Sangking indahnya, masjid ini tak hanya dijadikan sebagai tempat beribadah, namun juga telah tumbuh menjadi destinaswi wisata.

Beberapa ustad kondang yang pernah berceramah di sini antara lain Abdul Somad, Das’ad Latif. Masih banyak lagi. (fur/okz 16/11/2019).

Bagian pengimaman Masjid raya Sumatera Barat (dok)/twitter)
banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *