China, Virus Corona dan Pasukan Gajah

Gambar yang diunggah ke media sosial pada 25 Januari 2020 oleh Central Hospital of Wuhan menunjukkan staf medis merawat pasien terjangkit virus corona. (Foto Reuters)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Auda Dhiyauddin Zaki, mahasiswa Al Azhar, Mesir.

Dunia tiba-tiba mencekam dalam waktu sekejap, bukan dengan perang nuklirnya, tapi munculnya sebuah virus, sebuah makhluk Allah SWT yang super fleksibel, namanya virus corona. Virus, komposisinya sangat sederhana yang bahkan tidak cukup mampu untuk berkembang biak sendiri.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Apapun itu struktur pembentuknya, yang jelas virus memiliki ukuran mikroskopis. Paling kecilnya hanya berdiameter 20 nanometer dengan 1nm sama dengan 1 meter dikali 10 pangkat minus 9. Lebih kecil daripada bakteri!

Tapi ternyata si kecil ini yang menggemparkan China sekarang. Ia menyerang Wuhan; satu kota di tengah negara adidaya yang beberapa tahun terakhir ini menindas Muslim Uighur.

China tercatat menahan jutaan umat Muslim di kamp konsentrasi dan melarang berbagai praktek syariat Islam di tempat-tempat umum. Mereka melarang salat, puasa, berjenggot, berhijab, bahkan melarang pula penggunaan nama Islami seperti “Muhammad”.

Kini setelah menyebarnya virus, hanya dalam waktu dua bulan pemerintah China kelimpungan. Mereka sibuk mengisolasi, bahkan antre menuju rumah sakit.

Mayoritas warga wilayah ini terinfeksi, bahkan puluhan di antaranya tewas. Rumah sakit seketika membeludak. Tenaga medis telah frustrasi oleh jam kerja yang tidak berhenti. Jumlah korban bahkan diperkirakan akan terus berjatuhan.

Tidak cukup di situ, pemerintah terpaksa menghentikan semua penerbangan keluar dan masuk kota. Transportasi dan perdagangan disegel. Menurut beberapa laporan, masyarakat kecewa dengan penanganan pemerintah yang lamban sejak bulan lalu. Alhasil, selain krisis kesehatan, China juga akan mengalami krisis sosial dan ekonomi.

China dan Firaun

Salah satu negara yang ditengarai akan menyalip Amerika Serikat saat ini adalah China. Pengaruh China di seluruh dunia, saat ini pelan-pelan dicemaskan menggeser AS. Baik dalam bidang ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan, serta kemampuan militernya.

Tahun lalu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon menyatakan, China saat ini tengah bekerja untuk melampaui jumlah personel militer AS yang berada di Indo-Pasifik dan menggantikan AS sebagai kekuatan utama.

Mantan Sekretaris Negara AS, Henry Kissinger baru-baru ini mengatakan, China telah ‘menang’ atas Amerika.

“Fantasi AS untuk mendominasi China sangat tidak realistis. China telah menang. Oleh karena itu, Amerika yang dulunya memiliki keunikan dan kekuatan terbesar, sudah harus menerima kenyataan dan terbiasa dengan fakta bahwa mereka sekarang memiliki pesaing dengan kekuatan yang mungkin lebih dominan. Persaingan itu abadi,” kata Henry.

Berbagai perusahaan milik negara China mengoperasikan setidaknya 29 pelabuhan di 15 negara. Bahkan melalui kekuatan lunak (soft power), China mempengaruhi dunia Arab dan Timur Tengah.

Seperti halnya Paman Sam, negara ini dengan angkuh mengabaikan tekanan dunia atas penindasannya pada Muslim Uighur.

Tapi yang mengejutkan, tiba-tiba sebuah virus, turun di Wuhan, merebak dengan cepat membuat orang-orang berjatuhan.

China mengunci puluhan kota, transportasi dihentikan, bandara ditutup. Ribuan orang antre di rumah sakit berharap mendapatkan obat. Sementara video yang beredar, orang-orang berjatuhan di jalanan, yang oleh media Barat wilayah itu disebut bak ‘kota zombie’.

Hanya sebuah virus, yang bentuknya hanya bisa ditilik menggunakan mikroskop elektron yang lebih canggih daripada mikroskop cahaya. Saking kecilnya. Tapi bayangkan, virus bisa meneror negara besar yang kini seolah bertekuk lutut di muka dunia.

Wabah virus dan kedigdayaan China ini, mengingatkan kita tentang sejarah kaum Firaun sang pembangkang, dan Abrahah sang pemilik pasukan bergajah.

Kurang membangkang apa lagi Kaum Firaun kepada Nabi Musa. Mereka yang di akhir ocehannya mengatakan, “Bukti apapun yang kau bawa untuk menyihir kami, kami tidak akan pernah beriman kepadamu.” (QS: Al-A’raf : 132)

Kaum ini mendapat serangan hanya dari belalang dan kutu (QS Al-A’raf : 133), setelah sebelumnya memohon pertolongan dari azab angin topan kepada Nabi Musa, lalu membangkang lagi.

Mereka akhirnya meminta doa Nabi Musa kembali, lalu membangkang yang kesekian kali, hingga akhirnya binasa oleh gulungan ombak laut merah. (Tafsir At-Thabari 13/64)

Pasukan Abrahah tidak kalah tragis. Mereka sengaja membariskan gajah sebagai simbol kekuatan. Tapi sebelum menginjak Ka’bah sebagai sasarannya, mereka dilumat hanya oleh pasukan burung. (QS. Al-Fiil : 1-5)

Belalang, kutu, burung, hewan-hewan adalah peringatan dari Allah untuk kaum berikutnya yang berani jemawa.

Yang dipakai di dalam Alquran memang nama belalang, kutu, dan burung. Tapi setelah manusia menemukan virus, Allah Maha Berkuasa untuk memakai makhluk-Nya yang lebih kecil sebagai gambaran betapa hebatnya dan kuatnya azab Allah SWT, sementara sekaligus menunjukkan betapa lemahnya manusia.

Sekarang, di depan mata dipertontonkan pada kita semua, China –raksasa Asia paling ditakuti— galau hanya karena sebuah hewan kecil ciptaan Allah SWT. Mungkin ini pelajaran bagi manusia, bahwa kita perlu bukti bahkan makhluk kecil pun menjadikan kita percaya bahwa azab itu ada. Jadi tak ada lagi alasan meremehkan Allah SWT dan merasa aman dari bala tentara-Nya.*

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *