Aliran Modal Asing Keluar RI Capai Rp 145,1 Triliun

Perry Warjiyo. (Foto: Tempo)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan aliran modal asing yang keluar atau capital outflow pada seminggu terakhir mereda dan secara year to date (ytd) hingga 30 Maret 2020 tercatat sebesar Rp 145,1 triliun.

“Memang outflow seminggu terakhir mereda, tapi kalau akumulasinya secara (ytd) itu masih terjadi outflow baik portofolio investasi saham maupun obligasi totalnya Rp 145,1 triliun,” kata Perry Warjiyo di Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Perry Warjiyo menyebutkan aliran modal asing yang keluar dengan total Rp 145,1 triliun tersebut di antaranya terdiri dari saham dengan nilai outflow sebesar Rp 9,9 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp 131,1 triliun.

Ia menjelaskan sebagian besar outflow terjadi pada periode ketika ada wabah virus corona baru atau COVID-19 yaitu jumlah capital outflow sejak 20 Januari hingga 30 Maret 2020 sebesar Rp 167,9 triliun terdiri dari SBN Rp 153,4 triliun dan saham Rp 13,4 triliun.

“Tapi Alhamdulillah dari stimulus fiskal oleh berbagai negara dan stabilisasi oleh bank sentral sehingga kepanikan mereda meskipun ketidakpastian masih tinggi,” katanya.

Perry memastikan Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk melakukan stabilisasi di pasar keuangan baik nilai tukar rupiah melalui spot, Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), dan pembelian SBN dari pasar sekunder. “Itu triple intervention kami untuk terus berada di pasar untuk melakukan itu,” tegasnya.

Perry menambahkan Bank Indonesia juga telah membeli SBN yang secara year to date (ytd) bernilai total Rp 172,5 triliun yakni di antaranya melalui pembelian SBN di pasar sekunder Rp 166,2 triliun. “Itu adalah pembelian SBN dari pasar sekunder yang memang dilepas oleh investor asing,” katanya.

Meski demikian, Perry menyatakan saat ini sudah mulai adanya aliran modal asing yang masuk atau capital inflow antara lain melalui lelang SBN oleh Kementerian Keuangan dimenangkan Rp 22,2 triliun atau lebih tinggi dari target Rp 15 triliun. “Sudah mulai ada inflow antara lain tadi dari lelang SBN oleh Kemenkeu dimenangkan Rp 22,2 triliun dari target Rp 15 triliun karena memang bid-nya itu Rp 35,15 triliun,” ujarnya.

Perry menuturkan hal tersebut menunjukkan bahwa minat investor asing untuk membeli SBN masih relatif tinggi sehingga hasil dari lelang yang dilakukan oleh Kemenkeu melebihi target. “Ini menunjukkan bahwa minat untuk investasi portofolio ke Indonesia masih tinggi,” kata Gubernur Bank Indonesia itu. (rah/Ant)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *