Cegah PHK, Raja Salman Guyur Rp 39 Triliun Bayar Gaji Swasta

Raja Salman (AFP).
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menggelontorkan dana sebesar 9 miliar riyal (USD 2,4 miliar) atau sekitar Rp 39 triliun untuk membayar sebagian gaji pekerja sektor swasta agar pihak perusahaan tak melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap pegawainya di tengah krisis pandemi virus corona (Covid-19).

Untuk keperluan tersebut, seperti dilaporkan Biro Pers Saudi (SPA) baru-baru ini, Raja Salman telah memerintahkan agar kementerian terkait segera mengucurkan dana. Langkah terbaru sebagai upaya  untuk mengatasi dampak pandemi virus corona ini dilakukan menyusul paket stimulus darurat yang diumumkan bulan lalu untuk menopang perekonomian. Demikian dilansir dari Alarabiya, Senin (6/4/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Paket stimulus yang diumumkan bulan lalu oleh Menteri Keuangan Mohammed al-Jadaan mencakup 70 miliar riyal yang harus disisihkan untuk membantu sektor swasta, dengan langkah-langkah termasuk pembebasan dan penundaan beberapa biaya dan pajak pemerintah.

“Alih-alih menghilangkan pekerjaan karyawannya, perusahaan mempunyai hak untuk meminta asuransi sosial untuk dicairkan sebagai kompensasi 60 persen dari gajinya selama periode tiga bulan, dengan batas maksimum 9 ribu riyal (per karyawan) dan dengan nilai total hingga 9 miliar riyal,” kata SPA dalam laporannya, mengutip perintah kerajaan.

Adapun otoritas keuangan Arab Saudi, bank sentral, mendesak para pemberi pinjaman untuk mengevaluasi kembali suku bunga pada kartu kredit dan mengembalikan biaya transfer valuta asing untuk pemesanan tiket perjalanan.

Sementara itu berdasarkan laporan terakhir dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, virus corona dapat menginfeksi 10.000 hingga 200.000 orang di Arab Saudi. Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah pada Selasa (7/4/2020), mendesak publik untuk lebih mematuhi arahan negara tentang pembatasan pergerakan.

Negara berpenduduk sekitar 30 juta sejauh ini melaporkan 2.795 kasus dan 41 kematian, yang tertinggi di enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), meskipun Arab Saudi telah menghentikan semua penerbangan penumpang, menangguhkan sebagian besar kegiatan komersial, dan memberlakukan jam malam 24 jam di kota-kota besar, termasuk ibu kota Riyadh.

“Kami berdiri hari ini di saat yang menentukan sebagai masyarakat dalam meningkatkan rasa tanggung jawab kami dan berkontribusi bersama dengan tekad untuk menghentikan penyebaran pandemi ini,” kata Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah dalam pidato yang ditayangkan di televisi.

Tawfiq menyebut Raja Salman menyetujui alokasi dana 7 miliar riyal untuk Kementerian Kesehatan guna memerangi penyakit ini dan 32 miliar lainnya dapat dicairkan sebelum akhir tahun. Ia mengatakan bahwa menteri ekonomi dan perencanaan nanti akan berbicara tentang keputusan baru untuk memerangi dampak epidemi terhadap ekonomi Saudi, yang terbesar di dunia Arab.  (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *